Makassar (ANTARA) - Universitas Hasanuddin (Unhas) berkolaborasi dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan mendeklarasikan Unhas sebagai Kampus Bersih dari Narkoba (Bersinar) di Aula Prof. Latanro, Gedung Pascasarjana FEB, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Rabu.
Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc, dalam sambutannya menyampaikan dengan tagline BNN "War On Drugs" ini menjadi penyemangat dalam memerangi narkoba. Memastikan bahwa anak bangsa tidak merusak dirinya dengan tidak terjerumus ke dalam penggunaan narkoba dan mengatasi latar belakang masalah lainnya.
"Kita tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri, melainkan juga harus menyadari dampaknya pada orang-orang di sekitar kita. Hari ini, kita bukan sekadar mengeluarkan deklarasi, melainkan kita berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah nyata. Kita tidak bisa lagi mentolerir masalah serius. Unhas dan BNN siap berkolaborasi," jelas Prof JJ
Pada kesempatan yang sama, Kepala BNN Provinsi Sulawesi Selatan Brigien Pol Guruh Achmad F, dalam sambutannya menggaungkan tagline War on drugs sebagai strategi melalui empat program yakni, softpower approach, hardpower approach, smartpower approach, and cooperation atau sinergitas yang terjalin baik secara nasional maupun internasional.
"Penyalahgunaan narkoba menjadi permasalahan serius, tercatat bahwa di Indonesia memiliki sekitar 8.000 kawasan terjangkit narkoba, dan diantaranya Sulawesi Selatan termasuk nomer 6, dengan sekitar 330 kawasan yang dalam pengawasan," jelas Kepala BNNP Sulsel.
Diharapkan kolaborasi yang kuat antara BNNP Sulsel dan Universitas Hasanuddin dalam Deklarasi 'Kampus Bersih Dari Narkoba', dapat menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan bebas dari narkoba di kalangan mahasiswa dan seluruh sivitas akademika Unhas.
Unhas sebagai lembaga pendidikan yang berpengaruh di Sulawesi Selatan, akan menjadi contoh yang kuat dalam memerangi narkoba, dan mengatasi masalah narkoba dengan tegas, sehingga menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.
Sebelum deklarasi, lebih dulu diawali dengan Orasi Mahasiswa anti Narkoba oleh Nurul Aska Fadilah Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas.
Nurul Aska dalam orasinya sebagai perwakilan generasi penerus bangsa dirinya mengungkapkan, hingga saat ini permasalahan narkoba seakan tidak ada habisnya di Indonesia, yakni dengan terdapat kecenderungan jumlah pemakaian yang secara terus-menerus dan kian meningkat setiap tahunnya.
Dalam orasinya, dia menjelaskan pemakaian narkoba saat ini tidak hanya menyasar kepada kelas sosial tertentu, tetapi telah mencakup seluruh lapisan masyarakat.
Dalam pemakaiannya, narkoba juga tidak terbatas pada orang dewasa saja tetapi anak muda pun sudah banyak yang terjerumus ke dalam lingkaran hitam narkoba, yang sebagian besarnya masih berstatus pelajar atau mahasiswa bahkan di bawah umur yang seharusnya memanfaatkan waktunya untuk bermain belajar untuk menggapai impian.
"Kita ingat bagaimana sejarah kelam yang tercatat di media tentang lingkungan kampus yang menjadi tempat peredaran penggelapan dan penyalahgunaan narkoba dan bagaimana pula mereka yang memiliki pendidikan tinggi juga ikut terjerumus ke dalam lingkaran hitam narkoba narkoba jelas-jelas adalah virus ganas yang dapat menumbangkan bangsa ini," ujar Nurul Aska.
Sebagai seorang mahasiswa, diharapkan dapat menjadi teladan dan panutan di masyarakat, menjadi generasi muda pilihan dan menjadi kebanggaan.
Saatnya bergerak mewujudkan cita-cita bersama untuk menjadikan Indonesia bersih dari narkoba dengan semangat Sumpah Pemuda menurutkan cita-cita para pahlawan menjadi komitmen bersama untuk mewujudkan kampus bersinar, kampus bersih narkoba.
Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc, dalam sambutannya menyampaikan dengan tagline BNN "War On Drugs" ini menjadi penyemangat dalam memerangi narkoba. Memastikan bahwa anak bangsa tidak merusak dirinya dengan tidak terjerumus ke dalam penggunaan narkoba dan mengatasi latar belakang masalah lainnya.
"Kita tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri, melainkan juga harus menyadari dampaknya pada orang-orang di sekitar kita. Hari ini, kita bukan sekadar mengeluarkan deklarasi, melainkan kita berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah nyata. Kita tidak bisa lagi mentolerir masalah serius. Unhas dan BNN siap berkolaborasi," jelas Prof JJ
Pada kesempatan yang sama, Kepala BNN Provinsi Sulawesi Selatan Brigien Pol Guruh Achmad F, dalam sambutannya menggaungkan tagline War on drugs sebagai strategi melalui empat program yakni, softpower approach, hardpower approach, smartpower approach, and cooperation atau sinergitas yang terjalin baik secara nasional maupun internasional.
"Penyalahgunaan narkoba menjadi permasalahan serius, tercatat bahwa di Indonesia memiliki sekitar 8.000 kawasan terjangkit narkoba, dan diantaranya Sulawesi Selatan termasuk nomer 6, dengan sekitar 330 kawasan yang dalam pengawasan," jelas Kepala BNNP Sulsel.
Diharapkan kolaborasi yang kuat antara BNNP Sulsel dan Universitas Hasanuddin dalam Deklarasi 'Kampus Bersih Dari Narkoba', dapat menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan bebas dari narkoba di kalangan mahasiswa dan seluruh sivitas akademika Unhas.
Unhas sebagai lembaga pendidikan yang berpengaruh di Sulawesi Selatan, akan menjadi contoh yang kuat dalam memerangi narkoba, dan mengatasi masalah narkoba dengan tegas, sehingga menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.
Sebelum deklarasi, lebih dulu diawali dengan Orasi Mahasiswa anti Narkoba oleh Nurul Aska Fadilah Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas.
Nurul Aska dalam orasinya sebagai perwakilan generasi penerus bangsa dirinya mengungkapkan, hingga saat ini permasalahan narkoba seakan tidak ada habisnya di Indonesia, yakni dengan terdapat kecenderungan jumlah pemakaian yang secara terus-menerus dan kian meningkat setiap tahunnya.
Dalam orasinya, dia menjelaskan pemakaian narkoba saat ini tidak hanya menyasar kepada kelas sosial tertentu, tetapi telah mencakup seluruh lapisan masyarakat.
Dalam pemakaiannya, narkoba juga tidak terbatas pada orang dewasa saja tetapi anak muda pun sudah banyak yang terjerumus ke dalam lingkaran hitam narkoba, yang sebagian besarnya masih berstatus pelajar atau mahasiswa bahkan di bawah umur yang seharusnya memanfaatkan waktunya untuk bermain belajar untuk menggapai impian.
"Kita ingat bagaimana sejarah kelam yang tercatat di media tentang lingkungan kampus yang menjadi tempat peredaran penggelapan dan penyalahgunaan narkoba dan bagaimana pula mereka yang memiliki pendidikan tinggi juga ikut terjerumus ke dalam lingkaran hitam narkoba narkoba jelas-jelas adalah virus ganas yang dapat menumbangkan bangsa ini," ujar Nurul Aska.
Sebagai seorang mahasiswa, diharapkan dapat menjadi teladan dan panutan di masyarakat, menjadi generasi muda pilihan dan menjadi kebanggaan.
Saatnya bergerak mewujudkan cita-cita bersama untuk menjadikan Indonesia bersih dari narkoba dengan semangat Sumpah Pemuda menurutkan cita-cita para pahlawan menjadi komitmen bersama untuk mewujudkan kampus bersinar, kampus bersih narkoba.