Jakarta (ANTARA) - Gempa tektonik bermagnitudo 5,8 di Keerom, Provinsi Papua pada Senin, pukul 3.38.16 WIB, dengan getaran yang dirasakan di dalam rumah tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,64 derajat lintang selatan dan 140,38 derajat bujur timur, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Airu, Jayapura, Papua pada kedalaman 48 km.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tulis Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Keerom dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu. Pada daerah Jayapura getaran dirasakan dengan skala intensitas II MMI yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga pukul 04.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
BMKG merekomendasikan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan menghindari dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
Warga juga diminta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Masyarakat juga bisa memastikan informasi resmi bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,64 derajat lintang selatan dan 140,38 derajat bujur timur, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Airu, Jayapura, Papua pada kedalaman 48 km.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tulis Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Keerom dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu. Pada daerah Jayapura getaran dirasakan dengan skala intensitas II MMI yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga pukul 04.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
BMKG merekomendasikan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan menghindari dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
Warga juga diminta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Masyarakat juga bisa memastikan informasi resmi bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.