Ternate (ANTARA) - BKKBN Maluku Utara (Malut) menjalin kerja sama dengan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Ternate dan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar untuk menurunkan angka stunting di provinsi itu.
Kepala BKKBN Malut Nuryamin di Ternate, Selasa mengatakan pihaknya terus melakukan upaya untuk menurunkan angka stunting dengan berbagai pendekatan ke masyarakat agar ibu hamil dan balita bisa terpenuhi asupan gizi dan protein.
Oleh sebab itu pihaknya juga bekerja sama dengan lembaga pendidikan seperti Poltekes Ternate dan Unhas Makassar karena kedua kampus tersebut memiliki lembaga penelitian yang juga bisa menggali upaya penanganan stunting yang lebih efektif.
"Selain itu kedua kampus tersebut juga dapat melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat guna mengedukasi warga soal pencegahan stunting," ujarnya.
Ia memaparkan di Maluku Utara terdapat dua daerah yang tinggi angka stuntingnya yaitu Morotai dan Halmahera Tengah.
"Secara nasional ditargetkan angka stunting turun hingga 14 persen namun kami berharap nol persen sehingga tidak ada lagi anak-anak stunting," kata dia.
Sementara Direktur Poltekkes Ternate Ridwan Yamko, M.Kes menyampaikan pihaknya akan menindaklanjuti temuan BKKBN soal stunting lewat kegiatan pengabdian masyarakat.
"Kami melaksanakan kerja sama dengan dengan Departemen Patologi Klinik Unhas yang ditindaklanjuti dalam bentuk kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat di Tidore kepulauan," katanya.
Ia berharap penelitian yang dilakukan soal stunting dapat menjadi basis pengambilan kebijakan oleh pemerintah setempat.
Sejalan dengan itu perwakilan Departemen Ilmu Patologi Klinik FK Universitas Hasanuddin Makassar Dr Nursin Abd Kadir mengatakan terkait dengan akan dilaksanakan hari Nusantara pada 13 Desember 2023 di Tidore Kepulauan, pihaknya melakukan bakti sosial di lima Puskesmas yang tersebar di Kota Tidore dan dua Puskesmas di Kecamatan Oba untuk pencegahan stunting.
Ke depan pihaknya akan memperkuat kerja sama dalam bentuk pengabdian masyarakat dan penelitian melaksanakan fungsi Tri Dharma perguruan tinggi.
Kepala BKKBN Malut Nuryamin di Ternate, Selasa mengatakan pihaknya terus melakukan upaya untuk menurunkan angka stunting dengan berbagai pendekatan ke masyarakat agar ibu hamil dan balita bisa terpenuhi asupan gizi dan protein.
Oleh sebab itu pihaknya juga bekerja sama dengan lembaga pendidikan seperti Poltekes Ternate dan Unhas Makassar karena kedua kampus tersebut memiliki lembaga penelitian yang juga bisa menggali upaya penanganan stunting yang lebih efektif.
"Selain itu kedua kampus tersebut juga dapat melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat guna mengedukasi warga soal pencegahan stunting," ujarnya.
Ia memaparkan di Maluku Utara terdapat dua daerah yang tinggi angka stuntingnya yaitu Morotai dan Halmahera Tengah.
"Secara nasional ditargetkan angka stunting turun hingga 14 persen namun kami berharap nol persen sehingga tidak ada lagi anak-anak stunting," kata dia.
Sementara Direktur Poltekkes Ternate Ridwan Yamko, M.Kes menyampaikan pihaknya akan menindaklanjuti temuan BKKBN soal stunting lewat kegiatan pengabdian masyarakat.
"Kami melaksanakan kerja sama dengan dengan Departemen Patologi Klinik Unhas yang ditindaklanjuti dalam bentuk kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat di Tidore kepulauan," katanya.
Ia berharap penelitian yang dilakukan soal stunting dapat menjadi basis pengambilan kebijakan oleh pemerintah setempat.
Sejalan dengan itu perwakilan Departemen Ilmu Patologi Klinik FK Universitas Hasanuddin Makassar Dr Nursin Abd Kadir mengatakan terkait dengan akan dilaksanakan hari Nusantara pada 13 Desember 2023 di Tidore Kepulauan, pihaknya melakukan bakti sosial di lima Puskesmas yang tersebar di Kota Tidore dan dua Puskesmas di Kecamatan Oba untuk pencegahan stunting.
Ke depan pihaknya akan memperkuat kerja sama dalam bentuk pengabdian masyarakat dan penelitian melaksanakan fungsi Tri Dharma perguruan tinggi.