Makassar (ANTARA) - Sebanyak 7.500 rumah tangga prasejahtera di Provinsi Sulawesi Selatan mendapat bantuan sambungan listrik gratis yang dikemas dalam program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) guna mewujudkan energi berkeadilan.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar melalui keterangan pers yang diterima di Makassar, Senin, menjelaskan program BPBL merupakan program Kementerian ESDM yang menugaskan kepada PLN demi pemerataan ekonomi bagi daerah penerima program bantuan dan peningkatan rasio elektrifikasi.
"Selain meningkatkan rasio elektrifikasi, program BPBL ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selain itu, diharapkan juga dapat menurunkan susut serta yang bisa meningkatkan penjualan tenaga listrik dr sisi PLN," ujar Wanhar.
Ia pun mengapresiasi sinergi dan dukungan para stakeholder dalam penyaluran sambungan listrik pada program BPBL.
Sebelumnya, penyalaan sambungan listrik gratis ini dilaksanakan di dua tempat berbeda yakni di Desa Bonto Bangun, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, dan di Kelurahan Sitampae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo.
Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf mengapresiasi bantuan sambungan listrik gratis dari Pemerintah, Kementerian ESDM dan PLN. Sebanyak 718 rumah tangga prasejahtera memperoleh BPBL di Kabupaten Bulukumba.
Dia berharap bantuan ini akan terus berkelanjutan di kecamatan lainnya, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat.
"Program bantuan listrik gratis ini perlu dan patut kita syukuri. Besar harapan kami, program bantuan listrik gratis ini kedepannya dapat berkelanjutan. Penerima bantuan dapat secara merata di setiap kecamatan,” ujar Andi.
Anggota Komisi VII DPR RI Andi Yuliani Paris yang turut hadir berharap kehadiran listrik PLN dapat mendorong kesejahteraan masyarakat.
“Terima kasih PLN, Kementerian ESDM atas kerja samanya. Mari kita bersinergi untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ungkap Andi Yuliani Paris.
Executive Vice President (EVP) Niaga dan Pemasaran PLN Fintje Lumembang menyatakan dengan meratanya listrik bagi seluruh masyarakat prasejahtera khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan, diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta meningkatkan rasio elektrifikasi menuju 100 persen.
Tercatat saat ini, rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan mencapai 99,99 persen.
“Dengan kerja sama dan dukungan para stakeholder, PLN berkomitmen untuk berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Yakni dengan mempermudah akses listrik bagi keluarga prasejahtera untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik,” jelas Fintje.
Diketahui bahwa, setiap keluarga penerima program BPBL akan mendapatkan fasilitas seperti pemasangan instalasi listrik rumah sebanyak 3 titik lampu + 1 stop kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO); serta pengisian token listrik perdana secara gratis. Sehingga begitu pemasangan selesai, masyarakat bisa langsung menggunakannya.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar melalui keterangan pers yang diterima di Makassar, Senin, menjelaskan program BPBL merupakan program Kementerian ESDM yang menugaskan kepada PLN demi pemerataan ekonomi bagi daerah penerima program bantuan dan peningkatan rasio elektrifikasi.
"Selain meningkatkan rasio elektrifikasi, program BPBL ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selain itu, diharapkan juga dapat menurunkan susut serta yang bisa meningkatkan penjualan tenaga listrik dr sisi PLN," ujar Wanhar.
Ia pun mengapresiasi sinergi dan dukungan para stakeholder dalam penyaluran sambungan listrik pada program BPBL.
Sebelumnya, penyalaan sambungan listrik gratis ini dilaksanakan di dua tempat berbeda yakni di Desa Bonto Bangun, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, dan di Kelurahan Sitampae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo.
Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf mengapresiasi bantuan sambungan listrik gratis dari Pemerintah, Kementerian ESDM dan PLN. Sebanyak 718 rumah tangga prasejahtera memperoleh BPBL di Kabupaten Bulukumba.
Dia berharap bantuan ini akan terus berkelanjutan di kecamatan lainnya, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat.
"Program bantuan listrik gratis ini perlu dan patut kita syukuri. Besar harapan kami, program bantuan listrik gratis ini kedepannya dapat berkelanjutan. Penerima bantuan dapat secara merata di setiap kecamatan,” ujar Andi.
Anggota Komisi VII DPR RI Andi Yuliani Paris yang turut hadir berharap kehadiran listrik PLN dapat mendorong kesejahteraan masyarakat.
“Terima kasih PLN, Kementerian ESDM atas kerja samanya. Mari kita bersinergi untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ungkap Andi Yuliani Paris.
Executive Vice President (EVP) Niaga dan Pemasaran PLN Fintje Lumembang menyatakan dengan meratanya listrik bagi seluruh masyarakat prasejahtera khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan, diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta meningkatkan rasio elektrifikasi menuju 100 persen.
Tercatat saat ini, rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan mencapai 99,99 persen.
“Dengan kerja sama dan dukungan para stakeholder, PLN berkomitmen untuk berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Yakni dengan mempermudah akses listrik bagi keluarga prasejahtera untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik,” jelas Fintje.
Diketahui bahwa, setiap keluarga penerima program BPBL akan mendapatkan fasilitas seperti pemasangan instalasi listrik rumah sebanyak 3 titik lampu + 1 stop kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO); serta pengisian token listrik perdana secara gratis. Sehingga begitu pemasangan selesai, masyarakat bisa langsung menggunakannya.