Mamuju (ANTARA) - Pihak Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) meminta umat beragama di wilayah itu agar tetap menjaga kerukunan terkait pelaksanaan Pemilu 2024.
"Seluruh masyarakat Sulbar juga diminta tetap menjaga kerukunan beragama yang telah terbina dengan baik demi suksesnya Pemilu 2024 agar dapat berlangsung sukses aman dan damai," kata Kepala Kanwil Kemenag Sulbar Syafruddin Baderung, di Mamuju, Minggu.
Ia mengatakan pihaknya telah melakukan rapat kordinasi dengan seluruh pemuka agama di Sulbar, untuk bersama-sama mensukseskan pelaksanaan Pemilu 2024 agar berlangsung aman dan damai.
Menurut dia, skor indeks kerukunan umat beragama di Sulbar cukup tinggi dengan nilai 74,1 persen di atas rata rata indeks kerukunan nasional yakni 73,38 persen.
Oleh karena itu, ia berharap semua pihak dapat bersinergi dalam merawat dan menjaga kerukunan beragama, dengan tidak menjadikan perbedaan di pemilu menjadi sumber perpecahan.
"Perbedaan pandangan dalam pesta demokrasi di pemilu, jangan sampai menghalangi masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan beragama. Jangan biarkan perbedaan politik melemahkan kerukunan yang tercipta dengan baik di bangsa ini," ujarnya.
Iaj uga berharap semua pihak dapat menghadapi dan berekspresi di pemilu dengan menyampaikan pendapat secara bijak dan bertanggung jawab, tanpa mengorbankan kerukunan yang telah dibangun selama ini.
"Masyarakat Sulbar harus tetap rukun dan kompak dalam menghadapi pemilu, itu adalah harapan yang harus diwujudkan secara bersama," katanya.
"Seluruh masyarakat Sulbar juga diminta tetap menjaga kerukunan beragama yang telah terbina dengan baik demi suksesnya Pemilu 2024 agar dapat berlangsung sukses aman dan damai," kata Kepala Kanwil Kemenag Sulbar Syafruddin Baderung, di Mamuju, Minggu.
Ia mengatakan pihaknya telah melakukan rapat kordinasi dengan seluruh pemuka agama di Sulbar, untuk bersama-sama mensukseskan pelaksanaan Pemilu 2024 agar berlangsung aman dan damai.
Menurut dia, skor indeks kerukunan umat beragama di Sulbar cukup tinggi dengan nilai 74,1 persen di atas rata rata indeks kerukunan nasional yakni 73,38 persen.
Oleh karena itu, ia berharap semua pihak dapat bersinergi dalam merawat dan menjaga kerukunan beragama, dengan tidak menjadikan perbedaan di pemilu menjadi sumber perpecahan.
"Perbedaan pandangan dalam pesta demokrasi di pemilu, jangan sampai menghalangi masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan beragama. Jangan biarkan perbedaan politik melemahkan kerukunan yang tercipta dengan baik di bangsa ini," ujarnya.
Iaj uga berharap semua pihak dapat menghadapi dan berekspresi di pemilu dengan menyampaikan pendapat secara bijak dan bertanggung jawab, tanpa mengorbankan kerukunan yang telah dibangun selama ini.
"Masyarakat Sulbar harus tetap rukun dan kompak dalam menghadapi pemilu, itu adalah harapan yang harus diwujudkan secara bersama," katanya.