Makassar (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin bersama Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Forkopimda Sulsel dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan pemantauan operasi pasar di Pasar Toddopuli, Makassar, Kamis.

Bahtiar mengatakan pantauan operasi pasar ini untuk mengecek harga-harga komoditi, untuk mengantisipasi perkembangan harga jelang Natal dan Tahun Baru. 

Dari pengecekan itu, secara umum harga-harga di Makassar itu terkendali. Hampir tidak ada persoalan, hanya sedikit saja yang ada kenaikan.Untuk ikan kembung termasuk diukur dalam inflasi. Ikan ini yang banyak dijual ke pulau-pulau lain, termasuk ke Pulau Jawa.

"Ini tadi agak signifikan naiknya itu kurang lebih Rp15.000 naiknya itu per kilo. Yang lain relatif stabil," jelas Bahtiar.

Ia pun menyampaikan telah menyiapkan beberapa strategi menghadapi kenaikan harga jelang Natal dan Tahun Baru.

"Saya minta pemda kabupaten dan kota, kita harus kompak menghadapinya. Saya minta hal yang sama juga dilakukan di kabupaten dan kota. Saya minta turun di pasar tradisional mengecek harga dan mengambil langkah untuk menyelesaikan  dan mengendalikan," ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa yang kembali perlu mendapatkan perhatian adalah cabai yang harganya naik, dan telah menjadi persoalan akut karena dialami di seluruh Indonesia, bukan cuma di Sulsel.

"Saya ingin satu tahun ke depan Sulsel ini bisa deklarasi bebas cabai. Saya siapkan metodenya bersama kabupaten dan kota sehingga ini tidak berulang masalahnya," ujarnya.

Ia meminta masyarakat tetap tenang, karena pemerintah mengambil langkah agar harga tetap terkendali dan komoditi kita banyak mensuplai ke daerah lain.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan untuk operasi pasar akan dibuat dua model, yakni operasi pasar di pasar dan operasi pasar di pemukiman.

Untuk operasi pasar di pasar, terdapat 10 mobil inflasi yang cukup besar dan akan di dua kali lipatkan di depan pasar-pasar. Untuk operasi pasar di pemukiman, di Pemkot Makassar terdapat 144 counter. 

"Insya Allah dengan seperti itu, kita fokus pada komoditi yang cenderung naik, jangan menunggu naiknya baru kita beroperasi. Insya Allah modal kita adalah kekompakan provinsi dengan kota dengan seluruh instansi terkait. Itu kita selalu menyampaikan informasi cara dan kekuatan kita satukan untuk mengendalikan inflasi," sebutnya.

Inflasi pada bulan September yang banyak komoditi yang bergerak. Kali ini juga berbeda karena sudah masuk kampanye pemilu, sehingga ini fokus dijaga agar ekonomi terkendali.

Sementara Ratna, salah satu pedagang di Pasar Toddopuli, mengatakan harga cabai rawit pada hari ini mengalami penurunan dari Rp100 ribu menjadi Rp90 ribu.

Untuk cabai hijau besar Rp30 ribu/kg, cabai merah besar Rp50-60 ribu/kg, cabai keriting Rp60 ribu/kg, bawang merah Rp25-35 ribu/kg, dan bawang putih Rp40 ribu/kg.

Adapun untuk beras medium Rp10 ribu/liter, minyak goreng Minyakita Rp15 ribu/liter, telur ayam ras Rp40-45 ribu/rak. 

Sedangkan untuk ayam Rp55-60 ribu per ekor 2,3kg, sedangkan ayam kampung hidup Rp100 ribu ekor. Adapun ikan kembung Rp60 ribu/kg, ikan cakalang Rp25 ribu.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024