Makassar (ANTARA) - Rektor Universitas Hasanuddin Prof Jamaluddin Jompa menjanjikan penyandang disabilitas diakomodir dalam penerimaan mahasiswa baru untuk berbagai fakultas dan jurusan di tahun 2024.
"Saat ini Unhas telah bertansformasi menjadi kampus inklusi. Jangan lagi ada perasaan dinomorduakan, kita berikan perhatian khusus tahun depan. Unhas kini memiliki Disabilitas Center yang baru diaktifkan sejak lima bulan lalu," ujarnya saat membuka kegiatan perayaan Hari Disabilitas Internasional di Kampus Unhas Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad.
Ia mengemukakan, Unhas merupakan salah satu kampus pertama di Sulsel yang memberikan ruang dalam mengakomodir penyandang disabilitas untuk mendapatkan hak pendidikan yang sama dengan orang lain.
"Selalu ada tempat khusus di Unhas bagi mereka, kita siapkan fasilitas untuk inklusi sebagai bentuk kepedulian dan perhatian, tidak boleh ada yang merasa sedih dan menjadi beban, karena kita semua sama di sisi Pencipta," papar Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) ini menegaskan.
Mantan Direktur Pusat Penelitian dan Pengembangan Laut, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil Unhas ini menekankan, hadirnya Disabilitas Center atau pusat disabilitas di Unhas diharapkan mengakomodir difabel dan tanpa batasan agar mereka dapat menjadi orang yang berguna bagi bangsa, negara dan membanggakan keluarganya.
Wakil Rektor IV Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Prof Adi Maulana dalam kesempatan itu menambahkan bahwa Unhas kini telah menjadi salah satu kampus inklusi walaupun sifat pelaksanaannya secara bertahap.
"Intinya, kita meningkatkan kepedulian kepada masyarakat, sama-sama membantu sahabat kita disabilitas untuk memperoleh hak-hak dasar pendidikan. Unhas membuka diri dan ada Pusat Disabilitas dengan membuka jalur masuk ke Unhas. Kami pun menyediakan infrastruktur penyandang disabilitas agar mereka tidak merasa asing di Unhas," paparnya,
Kepala Pusat Disabilitas Unhas Dr Ishak Salim menyampaikan, pembentukan pusat disabilitas tersebut pada 25 Mei 2023 ditandai dengan penandatanganan MoU atau Nota Kesepahaman antara Unhas dengan Yayasan Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan atau PerDIK.
Pusat Disabilitas tersebut di bawah naungan Wakil Rektor IV Unhas Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis. Ishak menjelaskan, Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa selalu menggaungkan bahwa tidak boleh ada orang tertinggal dan salah satunya yang tertinggal itu adalah difabel, sehingga di bangun komitmen bersama.
"Pusat Disabilitas Unhas ini yang membuka jalur afirmasi khusus difabel di tahun lalu, diseleksi lima orang dan lulus empat orang. Tapi, ternyata banyak difabel lain yang lulus dan baru ketahuan belakangan setelah mengetahui ada Pusat Disabilitas lalu mereka bergabung datang satu-satu," sebutnya.
Aktivitas peserta jalan santai penyandang disabilitas saat puncak acara Perayaan Hari Disabilitas Internasional dilaksanakan Pusat Disabiltas Unhas di Kampus Unhas Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (3/12/2023). ANTARA/Darwin Fatir.
Oleh karena, sebagai Pusat Difabel pihaknya juga memastikan aksesibilitas, proses sarana dan prasarana belajar, layanan mobilitas antarjemput termasuk pengadaan alat bantu belajar dan ke depan diupayakan adanya dosen shadow atau dosen pendamping difabel.
"Mereka juga harus ada pendamping dalam proses kuliah. Untuk kuota bagi penyandang disabilitas tidak ada, pokoknya sebanyak mendaftar dan bisa lulus, itu diterima. Kita tidak menentukan kuota, kalau mereka bisa melewati proses seleksi yang sudah kita buat akses sendiri maka diakomodir. Lulusan sekolahnya bebas dari swasta, negeri maupun SLB," katanya menjelaskan.
Sebelumnya, Seratusan penyandang disabilitas bersama orang tuanya maupun sekolah inklusi dan organisasi difabel mengikuti jalan santai di kampus Unhas Makassar dalam puncak perayaan Hari Disabiltas Internasional 3 Desember 2023 yang dilaksanakan Pusat Disabiltas Unhas.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional atau Penyandang Cacat Internasional tersebut bertema Aqualrise Fiesta dengan tajuk Connected Dreams Building Network for Inclusion dilaksanakan mulai 29 November hingga 3 Desember 2023.
Sejumlah kegiatan dilaksanakan yakni talkshow jurnalisme kampus dan keberpihakan media kampus terhadap isu disabilitas. Talkshow ekspresi hidup difabel dan pentas kreasi teman difabel. Talkshow disabilitas dan literasi disertai pembacaan puisi, cerpen, dan pemutaran film disabilitas, serta Seminar Disabilitas dan Kesehatan disertai konseling klinik disabilitas di sektor kesehatan.
"Saat ini Unhas telah bertansformasi menjadi kampus inklusi. Jangan lagi ada perasaan dinomorduakan, kita berikan perhatian khusus tahun depan. Unhas kini memiliki Disabilitas Center yang baru diaktifkan sejak lima bulan lalu," ujarnya saat membuka kegiatan perayaan Hari Disabilitas Internasional di Kampus Unhas Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad.
Ia mengemukakan, Unhas merupakan salah satu kampus pertama di Sulsel yang memberikan ruang dalam mengakomodir penyandang disabilitas untuk mendapatkan hak pendidikan yang sama dengan orang lain.
"Selalu ada tempat khusus di Unhas bagi mereka, kita siapkan fasilitas untuk inklusi sebagai bentuk kepedulian dan perhatian, tidak boleh ada yang merasa sedih dan menjadi beban, karena kita semua sama di sisi Pencipta," papar Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) ini menegaskan.
Mantan Direktur Pusat Penelitian dan Pengembangan Laut, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil Unhas ini menekankan, hadirnya Disabilitas Center atau pusat disabilitas di Unhas diharapkan mengakomodir difabel dan tanpa batasan agar mereka dapat menjadi orang yang berguna bagi bangsa, negara dan membanggakan keluarganya.
Wakil Rektor IV Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Prof Adi Maulana dalam kesempatan itu menambahkan bahwa Unhas kini telah menjadi salah satu kampus inklusi walaupun sifat pelaksanaannya secara bertahap.
"Intinya, kita meningkatkan kepedulian kepada masyarakat, sama-sama membantu sahabat kita disabilitas untuk memperoleh hak-hak dasar pendidikan. Unhas membuka diri dan ada Pusat Disabilitas dengan membuka jalur masuk ke Unhas. Kami pun menyediakan infrastruktur penyandang disabilitas agar mereka tidak merasa asing di Unhas," paparnya,
Kepala Pusat Disabilitas Unhas Dr Ishak Salim menyampaikan, pembentukan pusat disabilitas tersebut pada 25 Mei 2023 ditandai dengan penandatanganan MoU atau Nota Kesepahaman antara Unhas dengan Yayasan Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan atau PerDIK.
Pusat Disabilitas tersebut di bawah naungan Wakil Rektor IV Unhas Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis. Ishak menjelaskan, Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa selalu menggaungkan bahwa tidak boleh ada orang tertinggal dan salah satunya yang tertinggal itu adalah difabel, sehingga di bangun komitmen bersama.
"Pusat Disabilitas Unhas ini yang membuka jalur afirmasi khusus difabel di tahun lalu, diseleksi lima orang dan lulus empat orang. Tapi, ternyata banyak difabel lain yang lulus dan baru ketahuan belakangan setelah mengetahui ada Pusat Disabilitas lalu mereka bergabung datang satu-satu," sebutnya.
Oleh karena, sebagai Pusat Difabel pihaknya juga memastikan aksesibilitas, proses sarana dan prasarana belajar, layanan mobilitas antarjemput termasuk pengadaan alat bantu belajar dan ke depan diupayakan adanya dosen shadow atau dosen pendamping difabel.
"Mereka juga harus ada pendamping dalam proses kuliah. Untuk kuota bagi penyandang disabilitas tidak ada, pokoknya sebanyak mendaftar dan bisa lulus, itu diterima. Kita tidak menentukan kuota, kalau mereka bisa melewati proses seleksi yang sudah kita buat akses sendiri maka diakomodir. Lulusan sekolahnya bebas dari swasta, negeri maupun SLB," katanya menjelaskan.
Sebelumnya, Seratusan penyandang disabilitas bersama orang tuanya maupun sekolah inklusi dan organisasi difabel mengikuti jalan santai di kampus Unhas Makassar dalam puncak perayaan Hari Disabiltas Internasional 3 Desember 2023 yang dilaksanakan Pusat Disabiltas Unhas.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional atau Penyandang Cacat Internasional tersebut bertema Aqualrise Fiesta dengan tajuk Connected Dreams Building Network for Inclusion dilaksanakan mulai 29 November hingga 3 Desember 2023.
Sejumlah kegiatan dilaksanakan yakni talkshow jurnalisme kampus dan keberpihakan media kampus terhadap isu disabilitas. Talkshow ekspresi hidup difabel dan pentas kreasi teman difabel. Talkshow disabilitas dan literasi disertai pembacaan puisi, cerpen, dan pemutaran film disabilitas, serta Seminar Disabilitas dan Kesehatan disertai konseling klinik disabilitas di sektor kesehatan.