Makassar (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar yang berada di Desa Bontonasaluk Kecamatan Bontomatene melestarikan seni budaya warisan leluhur melalui gelaran pentas seni dan budaya kearifan lokal, Kamis.
Kegiatan tersebut dijadwalkan akan terselenggara sampai Jumat (29/12) di Pasar Rakyat Desa Bontonasaluk.
"Kearifan lokal perlu dilestarikan sehingga generasi muda mengetahui budaya yang ada, warisan budaya leluhur harus dijaga, jangan sampai hilang," ujar Camat Bontomatene Andi Rusmin melalui keterangannya di Makassar, Kamis.
Dia mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang dinilai sangat bermanfaat untuk generasi muda.
Kepala Desa Bontonasaluk Ahmad Yani mengungkapkan bahwa kegiatan pentas seni dan budaya ini terselenggara berkat kerja sama Pemerintah Desa dengan Sanggar Seni Ri Batana.
Dalam kesempatan ini, Ahmad Yani mengapresiasi Dinas Sosial Kepulauan Selayar dan Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia atas Program Kearifan Lokal melalui Sanggar Seni Ri Batana Desa Bontonsaluk.
"Kita berharap melalui program kearifan lokal Kemensos ini, silaturahim masyarakat Bontonasaluk terus terjaga, dan semoga melalui pendekatan seni dan budaya leluhur ini mencegah terjadinya konflik sosial di tengah masyarakat maupun munculnya paham radikalisme," ujarnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Bontomatene Andi Marlinawati Rusmin mengatakan bahwa budaya warisan leluhur mempunyai nilai seni tinggi, maka sudah seharusnya generasi yang ada sekarang menjaga keberadaan dan keberlanjutannya.
"Sangat banyak kesenian leluhur kita dulu, tapi sudah hilang sekarang, itu karena tidak ada lagi yang bisa memainkannya. Oleh karena itu melalui kegiatan ini, budaya warisan leluhur kita itu dapat digali dan dipelajari kembali untuk kesinambungannya," urainya.
Pentas Seni Kearifan Lokal ini ramai dikunjungi masyarakat setempat yang menampilkan Tari tradisional Anruppa oleh lima penari perempuan, kemudian dilanjutkan dengan Kesenian leluhur A' dide, serta diisi dengan persembahan Lagu, dan Qasidah Rabana.
Kegiatan tersebut dijadwalkan akan terselenggara sampai Jumat (29/12) di Pasar Rakyat Desa Bontonasaluk.
"Kearifan lokal perlu dilestarikan sehingga generasi muda mengetahui budaya yang ada, warisan budaya leluhur harus dijaga, jangan sampai hilang," ujar Camat Bontomatene Andi Rusmin melalui keterangannya di Makassar, Kamis.
Dia mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang dinilai sangat bermanfaat untuk generasi muda.
Kepala Desa Bontonasaluk Ahmad Yani mengungkapkan bahwa kegiatan pentas seni dan budaya ini terselenggara berkat kerja sama Pemerintah Desa dengan Sanggar Seni Ri Batana.
Dalam kesempatan ini, Ahmad Yani mengapresiasi Dinas Sosial Kepulauan Selayar dan Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia atas Program Kearifan Lokal melalui Sanggar Seni Ri Batana Desa Bontonsaluk.
"Kita berharap melalui program kearifan lokal Kemensos ini, silaturahim masyarakat Bontonasaluk terus terjaga, dan semoga melalui pendekatan seni dan budaya leluhur ini mencegah terjadinya konflik sosial di tengah masyarakat maupun munculnya paham radikalisme," ujarnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Bontomatene Andi Marlinawati Rusmin mengatakan bahwa budaya warisan leluhur mempunyai nilai seni tinggi, maka sudah seharusnya generasi yang ada sekarang menjaga keberadaan dan keberlanjutannya.
"Sangat banyak kesenian leluhur kita dulu, tapi sudah hilang sekarang, itu karena tidak ada lagi yang bisa memainkannya. Oleh karena itu melalui kegiatan ini, budaya warisan leluhur kita itu dapat digali dan dipelajari kembali untuk kesinambungannya," urainya.
Pentas Seni Kearifan Lokal ini ramai dikunjungi masyarakat setempat yang menampilkan Tari tradisional Anruppa oleh lima penari perempuan, kemudian dilanjutkan dengan Kesenian leluhur A' dide, serta diisi dengan persembahan Lagu, dan Qasidah Rabana.