Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan pengendalian hama penggerek batang yang menyerang tanaman padi di Kabupaten Polewali Mandar (Polman).
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulbar Muhtar, di Mamuju, Selasa, mengatakan hama penggerek batang menyerang tanaman padi di Kabupaten Polman pada musim hujan dapat merugikan petani, sehingga harus dilakukan pengendalian.
Dnas TPHP Provinsi Sulbar melakukan langkah antisipasi ini dengan melaksanakan gerakan pengendalian (gerdal) organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
"Gerdal OPT dilaksanakan bersama laboratorium pengamatan hama dan penyakit (LPHP) wilayah II area timur Kabupaten Polman, bersama kelompok tani, untuk mengantisipasi hama penggerek batang tersebut yang merusak tanaman padi," katanya.
Menurut dia, gerdal OPT sebagai upaya pengamanan produksi tanaman pangan dari serangan OPT seperti hama penggerek batang sehingga dapat meningkatkan produktivitas padi dan menjaga stabilitas pangan di Sulbar.
"Telah dilakukan langkah pengendalian hama penggerek batang padi di sawah seluas 20 hektare dengan menggunakan insektisida sebagai bahan pengendali," katanya.
Ia menyampaikan tanaman pangan terutama padi sangat rentan terhadap serangga OPT yang dapat menyebabkan kerusakan tanaman dan kerugian yang cukup besar hingga gagal panen bagi petani.
"Serangan hama penggerek batang terjadi, karena adanya pola tanam yang dilaksanakan secara tidak serentak, serangan penggerek batang terjadi pada daerah-daerah yang usia padinya antara 20-30 hari, yang mesti dilakukan antisipasi dan pengendalian," katanya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulbar Muhtar, di Mamuju, Selasa, mengatakan hama penggerek batang menyerang tanaman padi di Kabupaten Polman pada musim hujan dapat merugikan petani, sehingga harus dilakukan pengendalian.
Dnas TPHP Provinsi Sulbar melakukan langkah antisipasi ini dengan melaksanakan gerakan pengendalian (gerdal) organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
"Gerdal OPT dilaksanakan bersama laboratorium pengamatan hama dan penyakit (LPHP) wilayah II area timur Kabupaten Polman, bersama kelompok tani, untuk mengantisipasi hama penggerek batang tersebut yang merusak tanaman padi," katanya.
Menurut dia, gerdal OPT sebagai upaya pengamanan produksi tanaman pangan dari serangan OPT seperti hama penggerek batang sehingga dapat meningkatkan produktivitas padi dan menjaga stabilitas pangan di Sulbar.
"Telah dilakukan langkah pengendalian hama penggerek batang padi di sawah seluas 20 hektare dengan menggunakan insektisida sebagai bahan pengendali," katanya.
Ia menyampaikan tanaman pangan terutama padi sangat rentan terhadap serangga OPT yang dapat menyebabkan kerusakan tanaman dan kerugian yang cukup besar hingga gagal panen bagi petani.
"Serangan hama penggerek batang terjadi, karena adanya pola tanam yang dilaksanakan secara tidak serentak, serangan penggerek batang terjadi pada daerah-daerah yang usia padinya antara 20-30 hari, yang mesti dilakukan antisipasi dan pengendalian," katanya.