Dua paslon bupati Tana Toraja bahas hama hingga pariwisata
Tana Toraja (ANTARA) - Dua pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Tana Toraja nomor urut 1 Zadrak Tombeg-Erianto Laso' Paundanan (ZATRIA) dan paslon nomor urut 2 Victor Datuan Batara-John membahas persoalan hama hingga pariwisata dalam momentum debat kandidat Pilkada 2024, di Gedung Tammuan Mali, Makale, Tana Toraja, Rabu.
Pada momentum tersebut, Zadrak mengemukakan salah satu program andalan Bupati Theofilus Allorerung-dr Zadrak Tombeg terkait sektor kesehatan telah diwujudkan adalah pengadaan CT SCAN di RS Lakipadada diusulkan Pemda Tana Toraja ke Kementerian Kesehatan.
Menurut alumni Fakultas Kedokteran Unhas itu, jika terpilih akan melakukan pengadaan alat cuci darah di Tana Toraja, sebab data yang ada sekitar 40 persen cuci darah adalah dari Toraja Toraja.
Impian tersebut baru terjawab 30 tahun kemudian setelah jadi wakil bupati berpasangan dengan bupati Theofilus.
Terkait sektor kesehatan, Zadrak menyinggung BPJS gratis yang diprogramkan Pemda Tana Toraja. Namun BPJS kesehatan adalah program Pusat dengan kuota yang terbatas, karena itu yang tidak terjangkau, akan menjadi tanggungan Pemda untuk memberikan layanan kesehatan gratis.
Data yang ada masih sekitar 65.913 ribu warga Tana Toraja belum terlayani BPJS. Warga 65.913 ribu inilah yang dianggarkan Pemda Tana Toraja setiap tahun Rp35 miliar.
Oleh karena itu, jika kembali terpilih memimpin Tana Toraja, maka akan melanjutkan program tersebut. Termasuk Sektor Pariwisata akan ditingkatkan lagi.
Sementara paslon nomor urut dua, menyoroti masih adanya hama babi yang sangat mengganggu petani atau peternak, dan menjadi pemicu terjadinya kemiskinan di lapangan.
Selain itu, mereka juga berjanji jika terpilih akan membenahi persoalan penyakit hewan ternak itu, juga sektor pendidikan dan pelayanan kesehatan akan ditingkatkan.
Ketua KPU Toraja Berthy Paluangan mengatakan kedua paslon menguasai visi misi dan juga materi, termasuk menjawab pertanyaan dari panelis disertai data.
Hal senada dikemukakan Panelis Prof DR Moehammad Iqbal Sultha.
Pada momentum tersebut, Zadrak mengemukakan salah satu program andalan Bupati Theofilus Allorerung-dr Zadrak Tombeg terkait sektor kesehatan telah diwujudkan adalah pengadaan CT SCAN di RS Lakipadada diusulkan Pemda Tana Toraja ke Kementerian Kesehatan.
Menurut alumni Fakultas Kedokteran Unhas itu, jika terpilih akan melakukan pengadaan alat cuci darah di Tana Toraja, sebab data yang ada sekitar 40 persen cuci darah adalah dari Toraja Toraja.
Impian tersebut baru terjawab 30 tahun kemudian setelah jadi wakil bupati berpasangan dengan bupati Theofilus.
Terkait sektor kesehatan, Zadrak menyinggung BPJS gratis yang diprogramkan Pemda Tana Toraja. Namun BPJS kesehatan adalah program Pusat dengan kuota yang terbatas, karena itu yang tidak terjangkau, akan menjadi tanggungan Pemda untuk memberikan layanan kesehatan gratis.
Data yang ada masih sekitar 65.913 ribu warga Tana Toraja belum terlayani BPJS. Warga 65.913 ribu inilah yang dianggarkan Pemda Tana Toraja setiap tahun Rp35 miliar.
Oleh karena itu, jika kembali terpilih memimpin Tana Toraja, maka akan melanjutkan program tersebut. Termasuk Sektor Pariwisata akan ditingkatkan lagi.
Sementara paslon nomor urut dua, menyoroti masih adanya hama babi yang sangat mengganggu petani atau peternak, dan menjadi pemicu terjadinya kemiskinan di lapangan.
Selain itu, mereka juga berjanji jika terpilih akan membenahi persoalan penyakit hewan ternak itu, juga sektor pendidikan dan pelayanan kesehatan akan ditingkatkan.
Ketua KPU Toraja Berthy Paluangan mengatakan kedua paslon menguasai visi misi dan juga materi, termasuk menjawab pertanyaan dari panelis disertai data.
Hal senada dikemukakan Panelis Prof DR Moehammad Iqbal Sultha.