Mamuju (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) membagikan sebanyak 1.000 paket sembako untuk mencegah stunting di Sulbar.
Ketua Tim Kerja Organisasi Tata Laksana dan Kerukunan Umat Beragama Kemenag Sulbar Muhammad Abidin di Mamuju, Selasa mengatakan, pembagian paket sembako itu mendukung upaya Pemprov Sulbar dalam melakukan penanganan stunting.
Ia mengatakan, 1.000 paket sembako itu berasal dari pemberdayaan zakat Kemenag Sulbar dan akan dibagikan kepada masyarakat di enam kabupaten di Sulbar untuk meningkatkan asupan gizi bagi anak.
Ia mengatakan, penyuluh agama yang dinaungi Kemenag Sulbar juga dikerahkan ke seluruh wilayah desa untuk melakukan sosialisasi tentang pentingnya masyarakat mendukung upaya pemerintah melakukan penurunan angka stunting dengan memberikan makanan bergizi bagi anak.
"Keterlibatan unsur keagamaan, terutama penyuluh agama lintas agama sangat penting dalam menghadapi permasalahan mendasar di masyarakat seperti pentingnya gizi bagi ibu hamil dan anak," katanya.
Namun ia juga meminta, agar pemahaman penyuluh agama mengenai penanganan dan upaya penurunan angka stunting dapat ditingkatkan melalui pencerahan, informasi, sosialisasi oleh instansi kesehatan.
"Penyuluh agama atau kepala KUA dalam melaksanakan tugas perlu ditingkatkan pemahamannya dalam melakukan bimbingan perkawinan berdasarkan tinjauan kesehatan, oleh instansi kesehatan, melalui informasi dan kegiatan sosialisasi," katanya.
Ketua Tim Kerja Organisasi Tata Laksana dan Kerukunan Umat Beragama Kemenag Sulbar Muhammad Abidin di Mamuju, Selasa mengatakan, pembagian paket sembako itu mendukung upaya Pemprov Sulbar dalam melakukan penanganan stunting.
Ia mengatakan, 1.000 paket sembako itu berasal dari pemberdayaan zakat Kemenag Sulbar dan akan dibagikan kepada masyarakat di enam kabupaten di Sulbar untuk meningkatkan asupan gizi bagi anak.
Ia mengatakan, penyuluh agama yang dinaungi Kemenag Sulbar juga dikerahkan ke seluruh wilayah desa untuk melakukan sosialisasi tentang pentingnya masyarakat mendukung upaya pemerintah melakukan penurunan angka stunting dengan memberikan makanan bergizi bagi anak.
"Keterlibatan unsur keagamaan, terutama penyuluh agama lintas agama sangat penting dalam menghadapi permasalahan mendasar di masyarakat seperti pentingnya gizi bagi ibu hamil dan anak," katanya.
Namun ia juga meminta, agar pemahaman penyuluh agama mengenai penanganan dan upaya penurunan angka stunting dapat ditingkatkan melalui pencerahan, informasi, sosialisasi oleh instansi kesehatan.
"Penyuluh agama atau kepala KUA dalam melaksanakan tugas perlu ditingkatkan pemahamannya dalam melakukan bimbingan perkawinan berdasarkan tinjauan kesehatan, oleh instansi kesehatan, melalui informasi dan kegiatan sosialisasi," katanya.