Sorong (ANTARA) - DPR RI melibatkan Balai Diklat Industri (BDI) Makassar memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya melalui pelatihan membuat aneka olahan berbasis ikan.
Anggota Komisi VII DPR RI Rico Sia di Sorong, Senin, menyebut pelatihan ini penting dilakukan guna meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM dalam memajukan usaha mereka di dalam hal mengolah pangan berbasis ikan.
Para pelaku UMKM di Kabupaten Sorong mendapatkan pelatihan dari instruktur BDI Makassar tentang cara mengolah ikan yang benar sehingga memiliki nilai ekonomis untuk dapat mendongkrak pendapatan keluarga.
"Ikan bisa diolah menjadi kerupuk, pempek, siomay, bakso, sosis, abon, dan lain sebagainya. Beberapa contoh produk olahan ikan yaitu siomay ikan, bakso ikan, kerupuk ikan, sosis ikan, abon ikan, pempek, dan lain-lain," jelas Rico.
Pelatihan ini diikuti 50 pelaku UMKM, berlangsung sejak 22 hingga 27 Januari 2024 bertempat di Gedung LPTQ Kabupaten Sorong.
Rico menyebut potensi ikan di wilayah Kabupaten Sorong sangat melimpah, namun hasil olahannya belum maksimal karena kapasitas pelaku UMKM belum mumpuni.
"Adanya program pelatihan ini tentunya membantu para pelaku UMKM di Kabupaten Sorong lebih berkompeten untuk memajukan usahanya," ujarnya.
Pelatihan semacam ini, katanya, tetap dilaksanakan pada masa mendatang dengan target seluruh pelaku UMKM di Kabupaten Sorong mendapatkan perhatian guna memajukan usaha mereka lebih maksimal.
Selain mendapatkan pelatihan, para pelaku UMKM di wilayah itu juga diberikan fasilitas dan bantuan dana sebagai modal usaha.
Anggota Komisi VII DPR RI Rico Sia di Sorong, Senin, menyebut pelatihan ini penting dilakukan guna meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM dalam memajukan usaha mereka di dalam hal mengolah pangan berbasis ikan.
Para pelaku UMKM di Kabupaten Sorong mendapatkan pelatihan dari instruktur BDI Makassar tentang cara mengolah ikan yang benar sehingga memiliki nilai ekonomis untuk dapat mendongkrak pendapatan keluarga.
"Ikan bisa diolah menjadi kerupuk, pempek, siomay, bakso, sosis, abon, dan lain sebagainya. Beberapa contoh produk olahan ikan yaitu siomay ikan, bakso ikan, kerupuk ikan, sosis ikan, abon ikan, pempek, dan lain-lain," jelas Rico.
Pelatihan ini diikuti 50 pelaku UMKM, berlangsung sejak 22 hingga 27 Januari 2024 bertempat di Gedung LPTQ Kabupaten Sorong.
Rico menyebut potensi ikan di wilayah Kabupaten Sorong sangat melimpah, namun hasil olahannya belum maksimal karena kapasitas pelaku UMKM belum mumpuni.
"Adanya program pelatihan ini tentunya membantu para pelaku UMKM di Kabupaten Sorong lebih berkompeten untuk memajukan usahanya," ujarnya.
Pelatihan semacam ini, katanya, tetap dilaksanakan pada masa mendatang dengan target seluruh pelaku UMKM di Kabupaten Sorong mendapatkan perhatian guna memajukan usaha mereka lebih maksimal.
Selain mendapatkan pelatihan, para pelaku UMKM di wilayah itu juga diberikan fasilitas dan bantuan dana sebagai modal usaha.