Bulukumba, Sulawesi Selatan (ANTARA) - Bupati Bulukumba Sulawesi Selatan Andi Muchtar Ali Yusuf melakukan panen raya padi metode Salibu di Desa Bontoraja, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, Sulawesi Selatan.
"Panen padi Salibu oleh bupati dilakukan di areal lahan persawahan milik Ketua Kelompok Tani Tuju Kanang Kanang, H Dado dengan luas lahan yang dipanen sekitar 4 hektar," kata Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Bulukumba Thaiyeb Maningkasi yang mendampingi Bupati Bulukumba di sela panen tersebut di Bulukumba, Sulawesi Selatan, Kamis.
Dia mengatakan, metode Salibu ini adalah upaya Perluasan Area Tanam (PAT) untuk meningkatkan indeks pertanaman di Bulukumba.
Metode Salibu adalah metode pertanaman yang dilakukan untuk memanfaatkan waktu antara dari dua musim tanam sehingga petani bisa panen padi 3 kali dalam setahun.
Dia mengatakan inti dari Salibu ini, adalah satu kali tanam dan dua kali panen. Padi yang dipanen adalah tunas baru yang tumbuh dari pohon padi sebelumnya, sehingga lebih menghemat biaya produksi dan biaya bibit.
Pada luas lahan yang dipanen sekitar 4 hektar itu, lanjut dia, per hektarnya rata rata mencapai 4,3 ton atau senilai Rp25 juta.
Metode Salibu ini baru diterapkan pada sekitar 90 hektar lahan di Kabupaten Bulukumba. Dia mengapresiasi kelompok tani Tuju Kanang Kanang yang telah memanfaatkan waktu sela di antara musim tanam reguler.
"Ini (Salibu) bisa menjadi inspirasi kelompok tani lain untuk memanfaatkan sela musim tanam dengan Padi Salibu," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bontoraja, Bulukumba, Idrus menyampaikan terima kasih kepada Bupati Bulukumba yang berkenan menghadiri panen padi di desanya.
Menurut dia, hasil panen petani di wilayahnya sangat memuaskan berkat arahan dan pembinaan dari Dinas Pertanian.
"Kita berharap padi Salibu ini bisa lebih luas lagi penerapannya karena hasilnya sangat memuaskan sehingga pendapatan petani bisa lebih besar," bebernya.
Bupati Bulukumba mengapresiasi langkah kelompok tani untuk meningkatkan produktivitas pertaniannya. Menurut dia, hal tersebut menandakan bahwa petani terus belajar dan berusaha untuk memaksimalkan lahan pertanian yang ada.
"Petani jangan cuma melakukan pekerjaan bertani saja, lalu setelah itu pasrah. Akan tetapi para petani harus terus belajar bagaimana meningkatkan produksinya," ujarnya.