Yusuf menghadirkan karya dengan metode baru di dunia fesyen
Makassar (ANTARA) - Gaun "the Ma'nene from Toraya" menghadirkan metode baru dalam dunia fesyen yang memadukan teknologi dan seni oleh tangan dingin desainer Yusuf Isvania asal Sulawesi Selatan.
"Ini adalah karya terbaru saya dan juga perdana di kalangan fashion di Indonesia maupun di luar negeri, karena berbahan dasar akrilik dengan menggunakan teknik air brush," kata Yusuf di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, gaun ' The Ma'nene from Toraya" yang mengangkat tradisi masyarakat Tana Toraja ini, berbeda dari karya sebelumnya.
Kalau busana yang dihasilkan sebelumnya dengan ciri khas alur seni lukis dengan tehnik Tambour embroidery, menggunakan bahan segala jenis manik-manik, namun
gaun nuansa struktur tulang manusia dengan warna dasar biru ini, menggunakan bahan akrilik yang sudah dipotong-potong kemudian dirangkai kembali seperti menyusun "puzzle".
Dia mengakui, teknik ini paling susah dan banyak tantangannya, termasuk rela tangannya lecet hingga berdarah untuk memotong bahan akrilik sesuai dengan gambar pola.
Untuk mengerjakan gaun tersebut, diakui sedikitnya dibutuhkan waktu hingga dua bulan bersama timnya di Butik Yusuf Isvania Couture.
Desainer yang karyanya beberapa kali menyemarakkan panggung Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) tingkat Nasional dan meraih juara I gaun malam terbaik atau the best evening gown pada 2022, 2021 dan 2019 ini,
dengan kegigihannya berhasil membuat gaun dengan padu padan yang indah yang tak kalah menariknya dari karya sebelumnya.
Pada pemilihan PPI 2023, gaun dengan tema "The Ma'nene from Toraya" ini dikenakan oleh perwakilan dari Sulawesi Selatan, Titakamila dan membuat para juri dan hadirin terpukau dengan produk ekonomi kreatif yang dihasilkan Yusuf.
"Saya sangat bersyukur karena semua karya dengan teknik yang ditemukan secara otodidak ini, selalu mendapat apresiasi tertinggi," ujar Yusuf yang mengaku salah satu karyanya telah digunakan oleh Miss Grand Australia 2022 Amber Sidney pada Miss Grand Internasional 2022.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Yusuf hadirkan karya dengan metode baru di dunia fesyen
"Ini adalah karya terbaru saya dan juga perdana di kalangan fashion di Indonesia maupun di luar negeri, karena berbahan dasar akrilik dengan menggunakan teknik air brush," kata Yusuf di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, gaun ' The Ma'nene from Toraya" yang mengangkat tradisi masyarakat Tana Toraja ini, berbeda dari karya sebelumnya.
Kalau busana yang dihasilkan sebelumnya dengan ciri khas alur seni lukis dengan tehnik Tambour embroidery, menggunakan bahan segala jenis manik-manik, namun
gaun nuansa struktur tulang manusia dengan warna dasar biru ini, menggunakan bahan akrilik yang sudah dipotong-potong kemudian dirangkai kembali seperti menyusun "puzzle".
Dia mengakui, teknik ini paling susah dan banyak tantangannya, termasuk rela tangannya lecet hingga berdarah untuk memotong bahan akrilik sesuai dengan gambar pola.
Untuk mengerjakan gaun tersebut, diakui sedikitnya dibutuhkan waktu hingga dua bulan bersama timnya di Butik Yusuf Isvania Couture.
Desainer yang karyanya beberapa kali menyemarakkan panggung Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) tingkat Nasional dan meraih juara I gaun malam terbaik atau the best evening gown pada 2022, 2021 dan 2019 ini,
dengan kegigihannya berhasil membuat gaun dengan padu padan yang indah yang tak kalah menariknya dari karya sebelumnya.
Pada pemilihan PPI 2023, gaun dengan tema "The Ma'nene from Toraya" ini dikenakan oleh perwakilan dari Sulawesi Selatan, Titakamila dan membuat para juri dan hadirin terpukau dengan produk ekonomi kreatif yang dihasilkan Yusuf.
"Saya sangat bersyukur karena semua karya dengan teknik yang ditemukan secara otodidak ini, selalu mendapat apresiasi tertinggi," ujar Yusuf yang mengaku salah satu karyanya telah digunakan oleh Miss Grand Australia 2022 Amber Sidney pada Miss Grand Internasional 2022.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Yusuf hadirkan karya dengan metode baru di dunia fesyen