Makassar (ANTARA) - Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I A Makassar Jayadikusumah menyediakan warung telekomunikasi khusus pemasyarakatan (wartelsuspas) bagi warga binaan untuk menghubungi keluarganya serta sebagai upaya mewujudkan zero halinar (handphone, pungli, dan narkotika) di rutan setempat.
"Dengan kehadiran wartelsuspas di setiap blok hunian ini, kami ingin memberikan fasilitas yang tidak hanya sebagai tindakan preventif, tetapi juga sebagai sarana yang memungkinkan warga binaan menjaga komunikasi dengan keluarga," kata Jayadikusumah di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu
Jayadi melihat wartelsuspas tersebut seperti memiliki magnet karena begitu banyak warga binaan rela mengantre untuk menggunakan fasilitas telepon suara hingga telepon video agar bisa berkomunikasi dengan keluarganya.
"Wartelsuspas selalu ramai. Alhamdulillah, sarana ini benar-benar dimanfaatkan dengan maksimal oleh warga binaan. Jadi, meski mereka dibatasi ruang, tetap bisa terhubung lewat suara dengan orang-orang terkasih mereka," tuturnya.
Suasana antusias ini, kata dia, mencerminkan pentingnya sarana wartelsuspas tersebut dalam meningkatkan kualitas komunikasi dan mendukung hubungan yang terjaga antara warga binaan dan keluarga mereka serta mencegah penggunaan ponsel di lingkungan rutan.
Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Kelas I Makassar Andi Erdiyangsah Bahar mengatakan bahwa penempatan wartelsuspas berdekatan dengan pos petugas.
"Ini bertujuan untuk memudahkan pengawasan warga binaan," kata Andi.
Dengan menyediakan layanan Wartelsuspas, pihaknya ingin menunjukkan keseriusan dalam mewujudkan zero halinar di dalam rutan.
Ia berharap sarana ini tidak hanya memitigasi masalah internal rutan, tetapi memperkuat hubungan antara warga binaan dan keluarga mereka melalui komunikasi yang terkontrol.
"Dengan kehadiran wartelsuspas di setiap blok hunian ini, kami ingin memberikan fasilitas yang tidak hanya sebagai tindakan preventif, tetapi juga sebagai sarana yang memungkinkan warga binaan menjaga komunikasi dengan keluarga," kata Jayadikusumah di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu
Jayadi melihat wartelsuspas tersebut seperti memiliki magnet karena begitu banyak warga binaan rela mengantre untuk menggunakan fasilitas telepon suara hingga telepon video agar bisa berkomunikasi dengan keluarganya.
"Wartelsuspas selalu ramai. Alhamdulillah, sarana ini benar-benar dimanfaatkan dengan maksimal oleh warga binaan. Jadi, meski mereka dibatasi ruang, tetap bisa terhubung lewat suara dengan orang-orang terkasih mereka," tuturnya.
Suasana antusias ini, kata dia, mencerminkan pentingnya sarana wartelsuspas tersebut dalam meningkatkan kualitas komunikasi dan mendukung hubungan yang terjaga antara warga binaan dan keluarga mereka serta mencegah penggunaan ponsel di lingkungan rutan.
Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Kelas I Makassar Andi Erdiyangsah Bahar mengatakan bahwa penempatan wartelsuspas berdekatan dengan pos petugas.
"Ini bertujuan untuk memudahkan pengawasan warga binaan," kata Andi.
Dengan menyediakan layanan Wartelsuspas, pihaknya ingin menunjukkan keseriusan dalam mewujudkan zero halinar di dalam rutan.
Ia berharap sarana ini tidak hanya memitigasi masalah internal rutan, tetapi memperkuat hubungan antara warga binaan dan keluarga mereka melalui komunikasi yang terkontrol.