Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan menyiapkan sebanyak dua ton beras saat pelaksanaan gerakan pangan murah (GPM) digelar di beberapa titik di kota setempat.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Senin, mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan gerakan pangan murah itu.

"Pelaksanaan gerakan pangan murah yang dilaksanakan di tiga titik di Kota Makassar itu sukses berkat adanya bantuan dari semua pihak terkait," ujarnya.

Danny - sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan dalam gerakan pangan murah ini sebanyak 2 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) didistribusikan melalui mobil Mini Distribution Center (MDC) dan produk dari mitra penyedia dan UMKM binaan.

PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), BUMN bidang perdagangan logistik juga menyiapkan 500 kg gula dengan harga jual Rp16.800 per kg, di mana harga pasarannya Rp18.000-19.000 per kg.

Sementara untuk beras dijual per sak dengan kemasan lima kilogram sebesar Rp53 ribu, sementara harga pasaran sebesar Rp80 ribuan.

Penjabat Gubernur Bahtiar Baharuddin yang memantau pelaksanaan GPM itu mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan di samping Masjid 99 Kubah ini adalah bentuk Safari Ramadhan yang baru, dirangkaikan.

Ia menyatakan, GPM ini membantu masyarakat untuk mendapatkan harga kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya dengan harga murah.

Bahkan GPM di Sulsel yang dilaksanakan serentak di 24 kabupaten dan kota, secara konsisten dilaksanakan selama dua bulan.

"Hari ini kita mencontohkan pada Indonesia, satu-satunya provinsi yang melakukan Gerakan Pangan Murah serentak 24 kabupaten/kota secara konsisten dua bulan itu hanya Sulsel," sebutnya.

"Justru ini akan diangkat menjadi kebijakan nasional. Tetapi kita melakukan ini alami saja. Kita hendak memastikan masyarakat kita mendapatkan kebutuhannya tercukupi," tambahnya.

Ia mengaku dalam beberapa GPM yang diikutinya tidak terlihat adanya kepanikan warga dalam membeli beras (panic buying) di tengah melonjaknya harga beras saat ini.

"Saya tidak melihat adanya panic buying di Makassar, tidak seperti di televisi yang terjadi di daerah lain. Tadi tertib, walaupun cepat (tersalurkan), itu tandanya masyarakat sangat butuh," ucapnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024