Makassar (ANTARA) - Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin menyelenggarakan sosialisasi terkait dengan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, khususnya di lingkungan kampus.
Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Sumber Daya, dan Alumni FKG Unhas Juni Jekti Nugroho dalam keterangan di Makassar, Rabu, menyambut baik kegiatan ini sebagai langkah awal dalam membangun kesadaran dan tindakan nyata menangani masalah kekerasan seksual.
Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Unhas Farida Patittingi dalam presentasi menyoroti pentingnya identifikasi dini, pendekatan, dan aksi konkret dalam merespons serta mencegah kekerasan seksual.
Dirinya mengatakan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran tentang kekerasan seksual, termasuk definisi, tanda-tanda, dan konsekuensi yang mungkin terjadi.
Selain itu, ia memberikan pengetahuan tentang cara mencegah dan mengatasi kekerasan seksual, serta sumber daya yang tersedia untuk korban, mendorong korban untuk melaporkan insiden kekerasan seksual dan memberikan informasi tentang prosedur pelaporan yang aman dan rahasia.
Dirinya juga menegaskan peran penting mahasiswa, tenaga pendidik, serta dosen FKG Unhas dalam menciptakan budaya yang menghormati dan melindungi hak-hak setiap individu.
“Keberadaan mereka dalam sosialisasi ini menandakan komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dari kekerasan seksual,” kata Farida.
Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Sumber Daya, dan Alumni FKG Unhas Juni Jekti Nugroho dalam keterangan di Makassar, Rabu, menyambut baik kegiatan ini sebagai langkah awal dalam membangun kesadaran dan tindakan nyata menangani masalah kekerasan seksual.
Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Unhas Farida Patittingi dalam presentasi menyoroti pentingnya identifikasi dini, pendekatan, dan aksi konkret dalam merespons serta mencegah kekerasan seksual.
Dirinya mengatakan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran tentang kekerasan seksual, termasuk definisi, tanda-tanda, dan konsekuensi yang mungkin terjadi.
Selain itu, ia memberikan pengetahuan tentang cara mencegah dan mengatasi kekerasan seksual, serta sumber daya yang tersedia untuk korban, mendorong korban untuk melaporkan insiden kekerasan seksual dan memberikan informasi tentang prosedur pelaporan yang aman dan rahasia.
Dirinya juga menegaskan peran penting mahasiswa, tenaga pendidik, serta dosen FKG Unhas dalam menciptakan budaya yang menghormati dan melindungi hak-hak setiap individu.
“Keberadaan mereka dalam sosialisasi ini menandakan komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dari kekerasan seksual,” kata Farida.