Makassar (ANTARA) - USAID Indonesia Mission Director Jeffery P. Cohen melakukan kunjungan ke Fakultas Teknik Universitas Hasanudin (Unhas) guna memperkuat kolaborasi khususnya dalam memfasilitasi mahasiswa untuk terus berinovasi.
Dekan Fakultas Teknik (FT) Unhas Prof Isran Ramli dalam keterangannya di Makassar, Kamis, mengatakan kunjungan USAID Indonesia bertujuan untuk melihat progres Maker Innovation Space (MIS) Unhas yang dikelola bersama HEPI (Higher Education Partnership Initiative).
Dirinya juga mengatakan FT Unhas mendukung penuh HEPI dan USAID khususnya dalam pembangunan MIS.
“Secara berkelanjutan, FT Unhas terus membangun kemitraan strategis. Kehadiran MIS ini akan mendukung pengembangan sarana prasarana dalam mendorong peningkatan inovasi yang dilakukan,” jelas Prof Isran.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unhas Prof JJ menyampaikan apresiasi tinggi atas kunjungan yang dilakukan.
Dirinya mengharapkan dengan adanya MIS ini akan memperkuat teknologi yang tentunya bermanfaat untuk penguatan wilayah.
Sementara Jeffery P. Cohen menyampaikan USAID senantiasa mendukung dan memfasilitasi anak muda Indonesia untuk terus berkarya dan berinovasi.
USAID juga ingin berkontribusi dalam mempersiapkan para pemimpin masa depan Indonesia untuk menyambut Indonesia Emas 2045.
Ia menjelaskan, MIS merupakan proyek kerja sama Unhas dengan USAID HEPI untuk menyediakan ruang multifungsi yang bertujuan untuk mendukung proses menghasilkan atau membuat inovasi dengan berbagai fasilitas dan alat untuk menghasilkan prototype.
Dalam kunjungan ini, juga dilakukan diskusi bersama tentang penguatan sarana prasarana dalam mendukung proses inovasi yang lebih baik di masa mendatang.
Sebelumnya, Unhas telah dipercaya menjadi bagian dari HEPI yang difasilitasi oleh USAID dan Arizona State University (ASU), Amerika Serikat.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan berdampak pada peningkatan kualitas mutu pendidikan skala internasional melalui program kolaborasi United States Agency International Development (USAID) HEPI.
USAID memperkuat kemitraan antara institusi AS dan Indonesia untuk meningkatkan program studi sains, teknologi, teknik, dan matematika di pendidikan tinggi terpilih di Indonesia untuk memenuhi standar internasional dan permintaan industri.
Dekan Fakultas Teknik (FT) Unhas Prof Isran Ramli dalam keterangannya di Makassar, Kamis, mengatakan kunjungan USAID Indonesia bertujuan untuk melihat progres Maker Innovation Space (MIS) Unhas yang dikelola bersama HEPI (Higher Education Partnership Initiative).
Dirinya juga mengatakan FT Unhas mendukung penuh HEPI dan USAID khususnya dalam pembangunan MIS.
“Secara berkelanjutan, FT Unhas terus membangun kemitraan strategis. Kehadiran MIS ini akan mendukung pengembangan sarana prasarana dalam mendorong peningkatan inovasi yang dilakukan,” jelas Prof Isran.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unhas Prof JJ menyampaikan apresiasi tinggi atas kunjungan yang dilakukan.
Dirinya mengharapkan dengan adanya MIS ini akan memperkuat teknologi yang tentunya bermanfaat untuk penguatan wilayah.
Sementara Jeffery P. Cohen menyampaikan USAID senantiasa mendukung dan memfasilitasi anak muda Indonesia untuk terus berkarya dan berinovasi.
USAID juga ingin berkontribusi dalam mempersiapkan para pemimpin masa depan Indonesia untuk menyambut Indonesia Emas 2045.
Ia menjelaskan, MIS merupakan proyek kerja sama Unhas dengan USAID HEPI untuk menyediakan ruang multifungsi yang bertujuan untuk mendukung proses menghasilkan atau membuat inovasi dengan berbagai fasilitas dan alat untuk menghasilkan prototype.
Dalam kunjungan ini, juga dilakukan diskusi bersama tentang penguatan sarana prasarana dalam mendukung proses inovasi yang lebih baik di masa mendatang.
Sebelumnya, Unhas telah dipercaya menjadi bagian dari HEPI yang difasilitasi oleh USAID dan Arizona State University (ASU), Amerika Serikat.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan berdampak pada peningkatan kualitas mutu pendidikan skala internasional melalui program kolaborasi United States Agency International Development (USAID) HEPI.
USAID memperkuat kemitraan antara institusi AS dan Indonesia untuk meningkatkan program studi sains, teknologi, teknik, dan matematika di pendidikan tinggi terpilih di Indonesia untuk memenuhi standar internasional dan permintaan industri.