Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memantau aktivitas gunung yang berdekatan dengan Gunung Ruang, yakni Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara dan Gunung Karangetang di Siau, Sulawesi Utara, secara intensif.
“Kami, untuk saat ini, sedang intensif memantau Gunung Awu juga yang dekat dengan Gunung Ruang,” kata Ketua Tim Kerja Gunung Api Heruningtyas dalam Konferensi Pers Kenaikan Status Gunung Ruang dari Siaga ke Awas, dipantau dari Jakarta, Kamis.
Heruningtyas mengatakan bahwa pihaknya sudah memantau aktivitas Gunung Awu sebelum erupsi berupa lontaran abu vulkanik setinggi 3.000 meter keluar dari kawah Gunung Ruang pada Rabu (17/4).
Badan Geologi, kata dia, telah mendeteksi peningkatan aktivitas kegempaan di Gunung Awu sebelum terjadinya erupsi Gunung Ruang.
Bahkan, pada Selasa (16/4), Badan Geologi telah menaikkan status Gunung Awu dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga), bersamaan dengan Gunung Ruang.
“Kami tidak menyangka Gunung Ruang akan erupsi lebih dulu. Gunung Ruang ini eskalasi kegempaannya cukup cepat,” ujar Heruningtyas.
Meskipun demikian, ketika disinggung mengenai keterkaitan antara kedua gunung tersebut, Heruningtyas mengatakan perlu kajian khusus terlebih dahulu.
“Untuk menjawab pertanyaan apakah gunung-gunung itu saling berhubungan, ini mungkin harus ada kajian khusus terlebih dahulu,” kata Heruningtyas.
Selain Gunung Awu, juga terdapat Gunung Karangetang di Siau, Sulawesi Utara yang juga berdekatan dengan Gunung Ruang.
“Untuk Gunung Karangetang, saat ini status Level II atau Waspada,” kata dia.
Badan Geologi mencatat terjadi gempa permukaan di Gunung Karangetang. Namun, Heruningtyas mengatakan bahwa gempa tersebut terindikasi disebabkan oleh rekaman aktivitas erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang.
“Saat ini, kegempaan sudah kembali normal untuk Gunung Karangetang dan Gunung Awu,” ujar Heruningtyas.
Pada Rabu (17/4), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan aktivitas erupsi berupa lontaran abu vulkanik setinggi 3.000 meter keluar dari kawah Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Erupsi itu terjadi malam ini pukul 20.15 WITA. Letusan eksplosif tersebut memunculkan fenomena alam kilatan petir vulkanik.
Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang.
“Kami, untuk saat ini, sedang intensif memantau Gunung Awu juga yang dekat dengan Gunung Ruang,” kata Ketua Tim Kerja Gunung Api Heruningtyas dalam Konferensi Pers Kenaikan Status Gunung Ruang dari Siaga ke Awas, dipantau dari Jakarta, Kamis.
Heruningtyas mengatakan bahwa pihaknya sudah memantau aktivitas Gunung Awu sebelum erupsi berupa lontaran abu vulkanik setinggi 3.000 meter keluar dari kawah Gunung Ruang pada Rabu (17/4).
Badan Geologi, kata dia, telah mendeteksi peningkatan aktivitas kegempaan di Gunung Awu sebelum terjadinya erupsi Gunung Ruang.
Bahkan, pada Selasa (16/4), Badan Geologi telah menaikkan status Gunung Awu dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga), bersamaan dengan Gunung Ruang.
“Kami tidak menyangka Gunung Ruang akan erupsi lebih dulu. Gunung Ruang ini eskalasi kegempaannya cukup cepat,” ujar Heruningtyas.
Meskipun demikian, ketika disinggung mengenai keterkaitan antara kedua gunung tersebut, Heruningtyas mengatakan perlu kajian khusus terlebih dahulu.
“Untuk menjawab pertanyaan apakah gunung-gunung itu saling berhubungan, ini mungkin harus ada kajian khusus terlebih dahulu,” kata Heruningtyas.
Selain Gunung Awu, juga terdapat Gunung Karangetang di Siau, Sulawesi Utara yang juga berdekatan dengan Gunung Ruang.
“Untuk Gunung Karangetang, saat ini status Level II atau Waspada,” kata dia.
Badan Geologi mencatat terjadi gempa permukaan di Gunung Karangetang. Namun, Heruningtyas mengatakan bahwa gempa tersebut terindikasi disebabkan oleh rekaman aktivitas erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang.
“Saat ini, kegempaan sudah kembali normal untuk Gunung Karangetang dan Gunung Awu,” ujar Heruningtyas.
Pada Rabu (17/4), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan aktivitas erupsi berupa lontaran abu vulkanik setinggi 3.000 meter keluar dari kawah Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Erupsi itu terjadi malam ini pukul 20.15 WITA. Letusan eksplosif tersebut memunculkan fenomena alam kilatan petir vulkanik.
Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang.