Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terus berupaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) guna mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas dan sejahtera.
"Untuk mendorong peningkatan IPM Sulbar maka Pemprov Sulbar harus menerapkan nilai etika dan prinsip dasar budaya yakni berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif (berakhlak)," kata Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrullah di Mamuju, Jumat.
Ia menyebut IPM Sulbar versi Badan Pusat Statistik (BPS) terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, yakni 66,36 poin pada 2021, dan 66,92 pada 2022 serta meningkat lagi menjadi 67,55 poin di 2023 dan berada pada peringkat ke 31 di Indonesia atau berada di atas Provinsi NTT dan Papua Barat.
Menurut dia, dengan menjalankan budaya berakhlak maka birokrasi Pemprov Sulbar akan berjalan gesit dan responsif dan tidak terlambat dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan
"Berakhlak memiliki kesamaan dengan slogan nilai di Sulbar yakni Malaqbi yang mengajarkan untuk saling menyayangi, saling memuliakan dan saling menghormati," ujarnya.
Dengan demikian, kata Zudan, peningkatan IPM akan berguna dalam mewujudkan kemajuan pembangunan.
"Menerapkan budaya berakhlak akan membuat Pemprov Sulbar bekerja terkoordinasi, gotong-royong dan mencintai pekerjaan," sambungnya.
Ia juga mengatakan bahwa untuk meningkatkan IPM maka pelayanan dasar di sektor pendidikan dan kesehatan harus terus ditingkatkan.
"Pelayanan dasar harus ditingkatkan untuk mencapai umur panjang, peningkatan derajat kesehatan, meningkatkan pengetahuan, dan kehidupan yang layak, serta meningkatkan mutu dan akreditasi sekolah dan ini akan menjadi tugas pemerintah untuk mewujudkannya hingga masa mendatang," ujarnya.
"Untuk mendorong peningkatan IPM Sulbar maka Pemprov Sulbar harus menerapkan nilai etika dan prinsip dasar budaya yakni berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif (berakhlak)," kata Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrullah di Mamuju, Jumat.
Ia menyebut IPM Sulbar versi Badan Pusat Statistik (BPS) terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, yakni 66,36 poin pada 2021, dan 66,92 pada 2022 serta meningkat lagi menjadi 67,55 poin di 2023 dan berada pada peringkat ke 31 di Indonesia atau berada di atas Provinsi NTT dan Papua Barat.
Menurut dia, dengan menjalankan budaya berakhlak maka birokrasi Pemprov Sulbar akan berjalan gesit dan responsif dan tidak terlambat dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan
"Berakhlak memiliki kesamaan dengan slogan nilai di Sulbar yakni Malaqbi yang mengajarkan untuk saling menyayangi, saling memuliakan dan saling menghormati," ujarnya.
Dengan demikian, kata Zudan, peningkatan IPM akan berguna dalam mewujudkan kemajuan pembangunan.
"Menerapkan budaya berakhlak akan membuat Pemprov Sulbar bekerja terkoordinasi, gotong-royong dan mencintai pekerjaan," sambungnya.
Ia juga mengatakan bahwa untuk meningkatkan IPM maka pelayanan dasar di sektor pendidikan dan kesehatan harus terus ditingkatkan.
"Pelayanan dasar harus ditingkatkan untuk mencapai umur panjang, peningkatan derajat kesehatan, meningkatkan pengetahuan, dan kehidupan yang layak, serta meningkatkan mutu dan akreditasi sekolah dan ini akan menjadi tugas pemerintah untuk mewujudkannya hingga masa mendatang," ujarnya.