Makassar (ANTARA) -
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin mencanangkan Gerakan Peduli Stunting ("Gadis") 2024 serta kampanye makan telur yang dipusatkan di Halaman Rumah Jabatan Bupati Wajo di Jalan Veteran, Sengkang, Sulawesi Selatan, Senin.
Kampanye makan telur setiap hari ini diikuti 10.000 balita dan 10.000 ibu hamil yang dilaksanakan secara hibryd bersama 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan.
“Pemerintah provinsi akan memimpin agar program ini dijalankan secara lebih efektif dan bergerak cepat, termasuk dengan mengampanyekan konsumsi dua butir telur per hari,” kata Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
Pencanangan peduli stunting dan kampanye makan telur diikuti 23 kabupaten/kota lain secara virtual melalui zoom meeting, masing-masing menghadirkan 400 anak balita dari Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan dan 400 ibu hamil. Sementara Kabupaten Wajo menghadirkan 1.000 anak balita dari KPM PKH dan 1.000 ibu hamil. Ada juga pembagian mainan kepada anak-anak.
Dalam sambutannya yang bertepatan dengan peringatan hari jadi Kabupaten Wajo ke-627, Pj Gubernur Sulsel menekankan pentingnya asupan gizi bagi ibu hamil selama 1.000 hari pertama kehidupan anak, karena masa ini sangat menentukan masa depan manusia, termasuk pemahaman tentang konsumsi protein hewani.
“Setiap ibu hamil harus mendapatkan minimal dua butir telur setiap hari, yang harus dikonsumsi oleh ibu dan anak balita di bawah dua tahun. Hal ini sangat penting untuk perkembangan kecerdasan dan kesehatan anak-anak,” ujar Bahtiar.
"Kita harusnya prihatin atas tingginya angka stunting di Sulawesi Selatan, yang mencapai 27,2 persen. Meskipun wilayah Sulawesi Selatan kaya akan telur dan protein hewani, masih banyak anak yang mengalami stunting," tambahnya.
Plt Kepala Dinas Sosial Sulsel Abdul Malik Faisal mengatakan, sesuai arahan Pj Gubernur, Dinas Sosial berperan aktif untuk menekan angka stunting, salah satunya dengan inisiasi Gerakan Makan Telur.
Dinas Sosial melibatkan segenap komponen pendamping program keluarga harapan (PKH) kecamatan, gerakan makan telur anak balita, dan ibu hamil di seluruh kab/kota di Sulawesi Selatan.
Ditambahkannya, Dinsos Sulsel menyiapkan tim pendukung percepatan penurunan (TP3) stunting melalui Gerakan Peduli Stunting atau disingkat Gadis. Gerakan ini dengan pendekatan taktis selama enam bulan, melibatkan tenaga pendamping sosial program PKH.
“Kita punya pendamping sosial se-Sulawesi Selatan sebanyak 1.040 orang dengan 304.632 keluarga penerima manfaat (KPM). Inilah yang kita gerakkan dengan fokus pada pemenuhan gizi ibu hamil dan menyusui, pemberian MP-ASI serta pemberian protein hewani dan edukasi kepada KPM,” tambahnya.