Makassar (ANTARA) - Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Selatan Andi Muhammad Arsjad memastikan adanya pemenuhan kebutuhan pangan dan air bersih bagi warga terdampak banjir dan tanah longsor di sejumlah kabupaten di provinsi itu.
“Kami berharap penanganan korban untuk daerah terdampak bencana alama itu betul-betul dipastikan pemenuhan pangan, obat air bersih, dan lainnya,” kata Muhammad Arsjad saat memimpin Rapat Koordinasi bersama enam kabupaten terdampak banjir secara virtual dari Ruang Rapat Sekda Sulsel di Makassar, Jumat.
Ia mengatakan bencana banjir dan longsor sempat menerjang enam kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yakni Kabupaten Luwu, Wajo, Enrekang, Sidrap, Pinrang, dan Kabupaten Sinjai.
Pihaknya berharap terus dilakukan koordinasi guna mengetahui kondisi terkini di daerah terdampak bencana itu.
“Tetap optimalkan koordinasi. Teman-teman harus waspada karena masih terjadi hujan dan potensi (bencana) bisa terjadi,” ujarnya .
Ia pun meminta kabupaten untuk segera menetapkan tanggap darurat bagi daerah yang kondisi bencananya sudah tergolong darurat. Sehingga bisa dilakukan pemanfaatan terhadap BTT.
Pemkab bersama Forkopimda juga diminta menyiapkan upaya antisipasi mitigasi, termasuk memastikan akses jalan utama dapat dilalui sehingga mobilisasi logistik bantuan bisa dilakukan.
Arsjad pun menyampaikan bahwa Pemprov Sulsel turut berduka atas musibah yang terjadi.
Sementara Pj Bupati Enrekang Baba melaporkan bahwa sejumlah lahan pertanian masyarakat terendam banjir, ada pula akses jembatan yang putus.
Jalan utama di poros Enrekang yang dari Sidrap ke Toraja dan dari Pinrang ke Toraja, tertutup material longsor.
Di Luwu, longsor dan banjir terjadi di beberapa wilayah. Bencana longsor juga mengakibatkan satu rumah tertimbun dan tujuh orang meninggal dunia.
Di Sidrap, sejumlah wilayah di tiga Kecamatan terdampak banjir. Satu korban diidentifikasi meninggal dunia karena terbawa arus banjir.
“Kami berharap penanganan korban untuk daerah terdampak bencana alama itu betul-betul dipastikan pemenuhan pangan, obat air bersih, dan lainnya,” kata Muhammad Arsjad saat memimpin Rapat Koordinasi bersama enam kabupaten terdampak banjir secara virtual dari Ruang Rapat Sekda Sulsel di Makassar, Jumat.
Ia mengatakan bencana banjir dan longsor sempat menerjang enam kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yakni Kabupaten Luwu, Wajo, Enrekang, Sidrap, Pinrang, dan Kabupaten Sinjai.
Pihaknya berharap terus dilakukan koordinasi guna mengetahui kondisi terkini di daerah terdampak bencana itu.
“Tetap optimalkan koordinasi. Teman-teman harus waspada karena masih terjadi hujan dan potensi (bencana) bisa terjadi,” ujarnya .
Ia pun meminta kabupaten untuk segera menetapkan tanggap darurat bagi daerah yang kondisi bencananya sudah tergolong darurat. Sehingga bisa dilakukan pemanfaatan terhadap BTT.
Pemkab bersama Forkopimda juga diminta menyiapkan upaya antisipasi mitigasi, termasuk memastikan akses jalan utama dapat dilalui sehingga mobilisasi logistik bantuan bisa dilakukan.
Arsjad pun menyampaikan bahwa Pemprov Sulsel turut berduka atas musibah yang terjadi.
Sementara Pj Bupati Enrekang Baba melaporkan bahwa sejumlah lahan pertanian masyarakat terendam banjir, ada pula akses jembatan yang putus.
Jalan utama di poros Enrekang yang dari Sidrap ke Toraja dan dari Pinrang ke Toraja, tertutup material longsor.
Di Luwu, longsor dan banjir terjadi di beberapa wilayah. Bencana longsor juga mengakibatkan satu rumah tertimbun dan tujuh orang meninggal dunia.
Di Sidrap, sejumlah wilayah di tiga Kecamatan terdampak banjir. Satu korban diidentifikasi meninggal dunia karena terbawa arus banjir.