Mamuju (ANTARA Sulbar) - Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Anwar Adnan Saleh meresmikan penggunaan Jembatan Bolong di jalur Trans Sulawesi wilayah Mamuju yang dibangun dengan dana dari APBN 2013 sebesar Rp27 miliar.

"Jembatan Bolong berada di jalur Trans Sulawesi antara Kota Mamuju atau ibukota Provinsi Sulbar, dengan Kabupaten Majene serta Provinsi Sulawesi Selatan," kata Kepala Bagian Perencanaan dan Pengawasan Balai Jalan Nasional Sulawesi, Wing Kusbimanto pada acara peresmian penggunaan Jembatan Bolong di Mamuju, Jumat.

Wing menyebutkan pembangunan jembatan tersebut menggunakan pembiayaan multiyears atau tahun jamak.

Dengan beroperasinya jembatan itu maka arus lalu lintas tidak melalui jembatan lama tetapi melalui jembatan baru tersebut.

Peresmian jembatan Bolong dilaksanakan Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh disaksikan sejumlah pejabat pemerintah di Sulbar dan masyarakat.

Wing mengatakan Jembatan Bolong memiliki panjang 93 meter dengan ketinggian mencapai 37 meter, serta memiliki lebar sembilan meter. Jembatan itu dilengkapi lampu penerangan menggunakan tenaga surya sebanyak 36 unit.

"Desain Jembatan Bolong Mamuju cukup unik karena desainnya tidak ada yang serupa di seluruh kawasan Indonesia timur, jembatan ini merupakan jembatan megah," katanya.

Menurut dia, pengoperasian Jembatan Bolong akan mengurangi angka kecelakaan karena lebih aman dilalui kendaraan dibanding jembatan lama yang ada di wilayah itu.

Sementara itu Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh mengatakan Jembatan Bolong akan menjadi ikon Sulbar dan menjadi kebanggaan masyarakat karena merupakan salah satu jembatan yang terbaik di kawasan Indonesia Timur.

Ia mengatakan Jembatan Bolong Mamuju yang dikelilingi gunung akan menjadi tempat wisata dimana pengunjung dapat menikmati panorama alam dan menikmati sajian kuliner terdapat buah durian yang bisa dinikmati pengunjung.

"Masyarakat akan datang menyaksikan sungai dan jurang serta gunung, dan akan menikmati sajian kuliner termasuk buah durian yang banyak dijual di daerah itu," katanya.

Ia mengatakan objek wisata baru itu akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah sehingga pemerintah daerah akan mengembangkannya secara maksimal.  A Lazuardi

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024