Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan terdapat sekitar 50 lebih Letter of Intent (LoI) yang berkaitan dengan teknologi Kota Cerdas IKN, Kalimantan Timur.
"Di bidang teknologi kota cerdas atau smart cities IKN ada sekitar 50 lebih," ujar Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi di Jakarta, Senin.
Menurut Ali, LoI teknologi kota cerdas tersebut berasal dari perusahaan baik dalam negeri maupun internasional.
Berkaitan dengan teknologi kota cerdas dan transportasi pintar, banyak sekali perusahaan internasional yang berkecimpung dalam sektor ini.
Perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti IBM Amerika Serikat, Huawei China, hingga Thales Perancis dan Siemens Jerman tertarik untuk terlibat dalam pembangunan Kota Cerdas IKN.
Ali mengatakan kalau ada konsorsium perusahaan mau dibangun Amerika Serikat untuk IKN yang terdiri dari 8 perusahaan misalnya IBM, Microsoft, Honeywell, Cisco, terus Meta.
Kemudian ada juga dari Huawei China. Lalu LG, Samsung dan Hyundai Korea Selatan, Jerman ada Siemens, serta Thales dari Perancis.
LoI- LoI tersebut, kata Ali, sedang direalisasikan semua. Dirinya mengatakan, namun untuk merealisasikan potensi-potensi tersebut maka hal pertama yang dibutuhkan adalah IKN sebagai kota harus jadi terlebih dahulu.
Terkait upaya untuk merealisasikan Sistem Manajemen Lalu Lintas Tingkat Lanjut atau Advance Traffic Management Systems (ATMS) OIKN menjalin kolaborasi dengan. Pemerintah Kota Balikpapan, dalam rangka melakukan uji coba teknologi tersebut di jalan-jalan Balikpapan.
Sebagai informasi, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara menyatakan bahwa salah satu karakteristik utama IKN adalah IKN sebagai kota yang cerdas, hijau, dan berkelanjutan.
Hal ini berarti kota yang mengelola sumber daya secara efisien, memberikan informasi secara tepat dan terbuka, serta memberikan layanan yang prima kepada warganya.
Ini dicapai melalui pengelolaan aktivitas sosial budaya dan ekonomi kota secara seimbang dengan daya dukung lingkungan, penggunaan air dan sumber daya energi secara efisien, pengolahan limbah, pengembangan moda transportasi terpadu, penataan lingkungan perumahan dan permukiman yang sehat, serta sinergi antara lingkungan alami dan buatan.
"Di bidang teknologi kota cerdas atau smart cities IKN ada sekitar 50 lebih," ujar Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi di Jakarta, Senin.
Menurut Ali, LoI teknologi kota cerdas tersebut berasal dari perusahaan baik dalam negeri maupun internasional.
Berkaitan dengan teknologi kota cerdas dan transportasi pintar, banyak sekali perusahaan internasional yang berkecimpung dalam sektor ini.
Perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti IBM Amerika Serikat, Huawei China, hingga Thales Perancis dan Siemens Jerman tertarik untuk terlibat dalam pembangunan Kota Cerdas IKN.
Ali mengatakan kalau ada konsorsium perusahaan mau dibangun Amerika Serikat untuk IKN yang terdiri dari 8 perusahaan misalnya IBM, Microsoft, Honeywell, Cisco, terus Meta.
Kemudian ada juga dari Huawei China. Lalu LG, Samsung dan Hyundai Korea Selatan, Jerman ada Siemens, serta Thales dari Perancis.
LoI- LoI tersebut, kata Ali, sedang direalisasikan semua. Dirinya mengatakan, namun untuk merealisasikan potensi-potensi tersebut maka hal pertama yang dibutuhkan adalah IKN sebagai kota harus jadi terlebih dahulu.
Terkait upaya untuk merealisasikan Sistem Manajemen Lalu Lintas Tingkat Lanjut atau Advance Traffic Management Systems (ATMS) OIKN menjalin kolaborasi dengan. Pemerintah Kota Balikpapan, dalam rangka melakukan uji coba teknologi tersebut di jalan-jalan Balikpapan.
Sebagai informasi, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara menyatakan bahwa salah satu karakteristik utama IKN adalah IKN sebagai kota yang cerdas, hijau, dan berkelanjutan.
Hal ini berarti kota yang mengelola sumber daya secara efisien, memberikan informasi secara tepat dan terbuka, serta memberikan layanan yang prima kepada warganya.
Ini dicapai melalui pengelolaan aktivitas sosial budaya dan ekonomi kota secara seimbang dengan daya dukung lingkungan, penggunaan air dan sumber daya energi secara efisien, pengolahan limbah, pengembangan moda transportasi terpadu, penataan lingkungan perumahan dan permukiman yang sehat, serta sinergi antara lingkungan alami dan buatan.