Mamuju (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin melakukan pemantauan stok dan harga bahan kebutuhan pokok di Pasar Smart Kabupaten Pasangkayu.
"Pemantauan stok dan harga bahan kebutuhan pokok di Pasar Smart Kabupaten Pasangkayu ini sebagai upaya menjaga kondisi inflasi di Provinsi Sulbar," kata Bahtiar, saat melakukan peninjauan di Pasar Smart Kabupaten Pasangkayu, Selasa.
Bahtiar menyampaikan bahwa salah satu program yang harus dilakukan dan menjadi tugas sebagai penjabat gubernur adalah pengendalian inflasi.
"Itu juga menjadi perhatian Presiden serta Mendagri. Jadi, salah satu yang sering dievaluasi yaitu inflasi, itu sebabnya kenapa penting menjaga inflasi," ucap Bahtiar.
Penjabat Gubernur menyampaikan bahwa salah satu upaya penting dalam pengendalian inflasi, adalah menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan, utamanya 21 bahan pokok yang menjadi prioritas yang sering menjadi penyumbang inflasi.
"Tugas pemerintah daerah dan DPRD memastikan seluruh bahan pokok ini mencukupi. Kalau ada kenaikan harga, itu dinamika ekonomi dan merupakan hal yang wajar, tetapi memastikan ketersediaan stok itu menjadi tugas pemerintah," jelas Bahtiar.
Ia menyampaikan bahwa sejumlah komoditi yang ada di Pasar Smart yang mempengaruhi dan menjadi faktor penyumbang inflasi karena dipasok dari luar Kabupaten Pasangkayu.
"Ada beberapa komoditi, salah satunya cabai keriting yang memang masih sangat bergantung pasokan dari daerah lain, yakni Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Inilah yang akan kami cari solusinya," jelas Bahtiar.
Pada kesempatan itu, ia juga sempat berbincang bersama sejumlah pedagang yang mengeluhkan masih minimnya sarana dan prasarana yang ada di Pasar Smart Kabupaten Pasangkayu tersebut.
Bahtiar berjanji akan berupaya menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi para pedagang di pasar tradisional itu, termasuk dalam mengatasi distribusi bahan kebutuhan pokok.
"Sebagai daerah baru, pasar tradisional di Kabupaten Pasangkayu ini cukup representatif. Mungkin beberapa fasilitasnya saja yang perlu dibenahi seperti saluran air, WC dan sampahnya harus dikelola dengan baik," kata Bahtiar.
"Pemantauan stok dan harga bahan kebutuhan pokok di Pasar Smart Kabupaten Pasangkayu ini sebagai upaya menjaga kondisi inflasi di Provinsi Sulbar," kata Bahtiar, saat melakukan peninjauan di Pasar Smart Kabupaten Pasangkayu, Selasa.
Bahtiar menyampaikan bahwa salah satu program yang harus dilakukan dan menjadi tugas sebagai penjabat gubernur adalah pengendalian inflasi.
"Itu juga menjadi perhatian Presiden serta Mendagri. Jadi, salah satu yang sering dievaluasi yaitu inflasi, itu sebabnya kenapa penting menjaga inflasi," ucap Bahtiar.
Penjabat Gubernur menyampaikan bahwa salah satu upaya penting dalam pengendalian inflasi, adalah menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan, utamanya 21 bahan pokok yang menjadi prioritas yang sering menjadi penyumbang inflasi.
"Tugas pemerintah daerah dan DPRD memastikan seluruh bahan pokok ini mencukupi. Kalau ada kenaikan harga, itu dinamika ekonomi dan merupakan hal yang wajar, tetapi memastikan ketersediaan stok itu menjadi tugas pemerintah," jelas Bahtiar.
Ia menyampaikan bahwa sejumlah komoditi yang ada di Pasar Smart yang mempengaruhi dan menjadi faktor penyumbang inflasi karena dipasok dari luar Kabupaten Pasangkayu.
"Ada beberapa komoditi, salah satunya cabai keriting yang memang masih sangat bergantung pasokan dari daerah lain, yakni Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Inilah yang akan kami cari solusinya," jelas Bahtiar.
Pada kesempatan itu, ia juga sempat berbincang bersama sejumlah pedagang yang mengeluhkan masih minimnya sarana dan prasarana yang ada di Pasar Smart Kabupaten Pasangkayu tersebut.
Bahtiar berjanji akan berupaya menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi para pedagang di pasar tradisional itu, termasuk dalam mengatasi distribusi bahan kebutuhan pokok.
"Sebagai daerah baru, pasar tradisional di Kabupaten Pasangkayu ini cukup representatif. Mungkin beberapa fasilitasnya saja yang perlu dibenahi seperti saluran air, WC dan sampahnya harus dikelola dengan baik," kata Bahtiar.