Mamuju (ANTARA Sulbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat, mengeluarkan imbauan agar tetap mewaspadai potensi terjadinya bencana alam, termasuk dampak gempa 8,0 SR yang menghantam pantai di Chili Utara (1/4).

"Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) telah mengeluarkan peringatan untuk mewaspadai potensi terjadinya bencana alam, termasuk adanya imbas ke wilayah kita terhadap dampak gempa di pantai lepas negara Chili Utara," kata Kepala BPBD Sulbar, Darno Madjid di Mamuju, Kamis.

Menurut dia, instruksi untuk mewaspadai adanya potensi bencana alam sengaja disampaikan sebagai bentuk kesiapsiagaaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam.

"Kita tidak pernah mengetahui kapan datangnya bencana. Namun tanda-tanda alam akan terjadinya bencana bisa terdeteksi. Makanya, dalam kondisi sekarang ini masyarakat diminta untuk tetap waspada. Bukan kita menakut-nakuti masyarakat namun perlu kita ingatkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Saat ini kata dia, BPBD Sulbar tetap siaga 24 jam sebagai bentuk kesiapsiagaan segala kemungkinan yang terjadi akibat bencana.

Darno tidak menampik jika saat ini kebanyakan masyarakat pesisir di Sulbar ada yang melakukan pengunsian ke tempat-tempat yang dianggap lebih aman karena munculnya informasi kemungkinan bencana Tsunami Chili akan berimbas ke Indonesia.

Sementara itu, Hartati, salah seorang warga Kabupaten Majene, mengaku trauma mendengar informasi akan adanya potensi terjadinya Tsunami di perairan Sulbar.

"Sudah dua hari masyarakat tidak tidur pada malam hari karena ada informasi akan ada gejala terjadinya bencana Tsunami. Bahkan ada warga yang nekad meninggalkan daerah-daerah kawasan pesisir," ungkap Hartati yang mengakui keluarganya sedang melakukan ronda malam. FC Kuen

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024