Mamuju (ANTARA) - Aktivis lingkungan yang tergabung dalam Komunitas Masyarakat Penggerak Konservasi (Kompak) Sahabat Penyu Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat menggelar aksi bersih pantai untuk memperingati Hari Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle Day) dan Hari Laut Sedunia.
"Aksi yang kami lakukan hari ini merupakan rangkaian perayaan Hari Laut Sedunia yang digelar setiap 8 Juni dan Hari Segitiga Terumbu Karang yang digelar setiap 9 Juni," kata Ketua Komunitas Sahabat Penyu Polewali Mandar Muhammad Yusri di Poleweli Mandar, Minggu.
Serangkaian aksi yang dilakukan Kompak Sahabat Penyu Polewali Mandar dalam rangka memperingati Hari Segitiga Terumbu Karang dan Hari Laut Sedunia itu, kata Yusri, bertujuan mendorong pelestarian dan perlindungan kekayaan alam bawah laut di Indonesia.
Pada kegiatan itu, para aktivis lingkungan melakukan berbagai kegiatan, seperti pembersihan pantai, pelepasan tukik dan penanaman pohon mangrove di dua lokasi berbeda, yaitu kawasan Rumah Penyu Pantai Mampie dan Pantai Birbon Manding, Kelurahan Manding, Kecamatan Polewali.
Khusus untuk pembersihan pantai dan pelepasliaran tukik, kata Yusri, dipusatkan di kawasan Rumah Penyu Pantai Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar.
"Kegiatan ini menjadi agenda tahunan kami," katanya.
Menurut Yusri, peringatan Hari Laut dan Hari Segitiga Terumbu Karang, tidak cukup hanya dengan kata-kata, melainkan memerlukan aksi nyata di lapangan.
"Kami tidak ada kegiatan seremonial yang berlebihan, karena bagi kami di Sahabat Penyu, Hari Laut dan Hari Segitiga Terumbu Karang Sedunia tidak cukup dengan ucapan saja, tapi butuh aksi nyata dan kepedulian bersama dalam menjaga kelestarian alam dan seisinya," terang Yusri.
Pada kegiatan itu, masyarakat sekitar Pantai Mampie serta para pengunjung wisata turut berpartisipasi dalam membersihkan pantai dari sampah yang dapat mengganggu biota laut.
Pelepasan tukik yang melibatkan masyarakat dan para pengunjung, kata Yusri, sebagai bentuk edukasi pentingnya melestarikan satwa langka dan dilindungi itu.
"Masyarakat dan para pengunjung sangat antusias ikut membersihkan pantai, karena jika dibiarkan, sampah ini sangat mengganggu biota laut. Pelepasan tukik itu juga sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat dan pengunjung Rumah Penyu," tambah Yusri.
Pada kegiatan itu, sekitar 160 ekor tukik dilepaskan oleh Kompak Sahabat Penyu.
"Sampah yang berhasil dikumpulkan juga dipilah untuk dijual ke pengepul, sehingga dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat setempat," ujar Yusri.
Ia berharap melalui aksi tersebut dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian laut dan ekosistemnya serta menginspirasi aksi nyata untuk menjaga kelestarian alam.
Sementara itu, Nursyam, salah seorang pengunjung menyampaikan kebahagiaannya bisa berpartisipasi dalam pelepasan tukik di Rumah Penyu Mampie.
"Senang sekali hari ini bisa melepas bayi penyu yang lucu ini. Awalnya niatnya ke sini hanya jalan-jalan, ternyata dapat kesempatan melepas tukik dan ini adalah pengalaman yang sangat berarti bagi saya," kata Nursyam.
Peringatan Hari Laut Sedunia juga dilakukan Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin bersama Forkopimda Sulbar melalui pelepasan tukik karang buatan, di Pantai Landi Mamuju.
Pelepasan tukik juga melibatkan warga setempat dan siswa-siswi yang ada di daerah itu.
Penjabat Gubernur mengapresiasi pemerhati lingkungan dan Manakarra Snorkling yang terlibat dalam upaya pelestarian terumbu karang di Mamuju.
Menurutnya, semakin banyak pemuda yang terlibat akan semakin baik.
"Kekayaan alam yang dimiliki Mamuju harus kita jaga bersama. Di Sulbar, anak-anak muda turut aktif menyelamatkan lingkungan, dan kita harus mengapresiasi kepedulian para pemuda terhadap upaya penyelamatan lingkungan itu," kata Bahtiar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Aktivis lingkungan Polewali Mandar gelar aksi bersih pantai
"Aksi yang kami lakukan hari ini merupakan rangkaian perayaan Hari Laut Sedunia yang digelar setiap 8 Juni dan Hari Segitiga Terumbu Karang yang digelar setiap 9 Juni," kata Ketua Komunitas Sahabat Penyu Polewali Mandar Muhammad Yusri di Poleweli Mandar, Minggu.
Serangkaian aksi yang dilakukan Kompak Sahabat Penyu Polewali Mandar dalam rangka memperingati Hari Segitiga Terumbu Karang dan Hari Laut Sedunia itu, kata Yusri, bertujuan mendorong pelestarian dan perlindungan kekayaan alam bawah laut di Indonesia.
Pada kegiatan itu, para aktivis lingkungan melakukan berbagai kegiatan, seperti pembersihan pantai, pelepasan tukik dan penanaman pohon mangrove di dua lokasi berbeda, yaitu kawasan Rumah Penyu Pantai Mampie dan Pantai Birbon Manding, Kelurahan Manding, Kecamatan Polewali.
Khusus untuk pembersihan pantai dan pelepasliaran tukik, kata Yusri, dipusatkan di kawasan Rumah Penyu Pantai Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar.
"Kegiatan ini menjadi agenda tahunan kami," katanya.
Menurut Yusri, peringatan Hari Laut dan Hari Segitiga Terumbu Karang, tidak cukup hanya dengan kata-kata, melainkan memerlukan aksi nyata di lapangan.
"Kami tidak ada kegiatan seremonial yang berlebihan, karena bagi kami di Sahabat Penyu, Hari Laut dan Hari Segitiga Terumbu Karang Sedunia tidak cukup dengan ucapan saja, tapi butuh aksi nyata dan kepedulian bersama dalam menjaga kelestarian alam dan seisinya," terang Yusri.
Pada kegiatan itu, masyarakat sekitar Pantai Mampie serta para pengunjung wisata turut berpartisipasi dalam membersihkan pantai dari sampah yang dapat mengganggu biota laut.
Pelepasan tukik yang melibatkan masyarakat dan para pengunjung, kata Yusri, sebagai bentuk edukasi pentingnya melestarikan satwa langka dan dilindungi itu.
"Masyarakat dan para pengunjung sangat antusias ikut membersihkan pantai, karena jika dibiarkan, sampah ini sangat mengganggu biota laut. Pelepasan tukik itu juga sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat dan pengunjung Rumah Penyu," tambah Yusri.
Pada kegiatan itu, sekitar 160 ekor tukik dilepaskan oleh Kompak Sahabat Penyu.
"Sampah yang berhasil dikumpulkan juga dipilah untuk dijual ke pengepul, sehingga dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat setempat," ujar Yusri.
Ia berharap melalui aksi tersebut dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian laut dan ekosistemnya serta menginspirasi aksi nyata untuk menjaga kelestarian alam.
Sementara itu, Nursyam, salah seorang pengunjung menyampaikan kebahagiaannya bisa berpartisipasi dalam pelepasan tukik di Rumah Penyu Mampie.
"Senang sekali hari ini bisa melepas bayi penyu yang lucu ini. Awalnya niatnya ke sini hanya jalan-jalan, ternyata dapat kesempatan melepas tukik dan ini adalah pengalaman yang sangat berarti bagi saya," kata Nursyam.
Peringatan Hari Laut Sedunia juga dilakukan Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin bersama Forkopimda Sulbar melalui pelepasan tukik karang buatan, di Pantai Landi Mamuju.
Pelepasan tukik juga melibatkan warga setempat dan siswa-siswi yang ada di daerah itu.
Penjabat Gubernur mengapresiasi pemerhati lingkungan dan Manakarra Snorkling yang terlibat dalam upaya pelestarian terumbu karang di Mamuju.
Menurutnya, semakin banyak pemuda yang terlibat akan semakin baik.
"Kekayaan alam yang dimiliki Mamuju harus kita jaga bersama. Di Sulbar, anak-anak muda turut aktif menyelamatkan lingkungan, dan kita harus mengapresiasi kepedulian para pemuda terhadap upaya penyelamatan lingkungan itu," kata Bahtiar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Aktivis lingkungan Polewali Mandar gelar aksi bersih pantai