Makassar (ANTARA) -
PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) menyiapkan sejumlah skema menghadapi musim kemarau.
 
General Manager PLN UID Sulselrabar Moch Andy Adchaminoerdin mengatakan sudah menyiapkan beberapa upaya dalam menghadapi musim kemarau agar pemadaman bergilir saat elnino tahun lalu tidak terulang.
 
"Insyaallah kita akan jauh lebih siap dibanding 2023 terhadap musim kemarau yang panjang, sesuai prediksi BMKG," kata dia di Makassar, Senin.
 
Andy menjelaskan  langkah pertama yang dilakukan PLN UID Sulselrabar saat ini ialah mengoptimalkan pembangkit non EBT (Energi Baru Terbarukan) yakni melakukan pemeliharaan berkala agar mampu memaksimalkan peran pembangkit non EBT.
 
Langkah ke dua, dia menjelaskan akhir tahun hingga awal tahun, beberapa pembangkit listrik telah direlokasi untuk membantu Sulawesi Bagian Selatan. Termasuk rencana hadirnya pembangkit temporer dengan daya 100 MW pada Agustus mendatang.
 
"Kita pada Agustus atau November akan masuk pembangkit temporary 100 MW yang akan membantu kekuatan sistem kelistrikan Sulbagsel," ujarnya.
 
Andy Adchaminoerdin menuturkan pengoperasian pembangkit ini merupakan simbol dan sebuah pencetus untuk penguatan keandalan pasokan dan layanan kepada pelanggan.
 
"Kami juga ingin mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dan kerja keras semua pihak termasuk pemangku kepentingan untuk penguatan sistem kelistrikan Sulbagsel ini. Hal ini merupakan wujud nyata dari AKHLAK yaitu salah satunya Kolaboratif dan seluruh pihak ikut turun dan terlibat dalam sama-sama mengatasi tantangan yang ada," ujar Andy.
 
Dia optimistis  hadirnya pembangkit di tahun 2024 akan mampu menopang pertumbuhan kebutuhan listrik dan pertumbuhan perekonomian di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024