Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin memberikan penegasan kepada seluruh siswa yang mengikuti ujian nasional (UN) untuk tidak konvoi setelah pelaksanaan ujian di sekolah masing-masing.

"Saya berharap kepada anak-anaku semuanya yang mengikuti ujian nasional sebaiknya tidak usah melakukan konvoi karena hanya akan mengganggu arus lalu lintas serta yang paling dikhawatirkan adalah kejadian buruk yang bisa saja menimpa," ujarnya di Makassar, Selasa.

Ilham yang melakukan peninjauan di beberapa sekolah menengah atas dan kejuruan (SMA/SMK) itu menghimbau kepada seluruh siswa atau peserta ujian melalui kepala sekolah dan guru-gurunya.

Ia mengatakan, dirinya tidak menginginkan kejadian buruk terjadi akibat konvoi yang sering dilakukan usai pelaksaan UN berlangsung karena konvoi sangat rentang dengan hal-hal seperti itu.

"Kami tidak ingin ada kejadian buruk terjadi saat konvoi kendaraan yang dilakukan usai Ujian Nasional, makanya konvoi itu dihilangkan saja dan gunakan cara-cara positif," katanya.

Wali Kota Makassar dua periode itu mengaku telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian lalu lintas, terkait penindakan yang dilakukan kepada siswa yang melakukan konvoi.

"Pemkot telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian. Jika ada pelanggaran lalau lintas, maka kepolisian akan melakukan penindakan sesuai undang-undang yang berlaku," jelasnya.

Bukan cuma itu, maraknya aksi ugal-ugalan yang dilakukan oleh kelompok bermotor bisa menjadi ancaman serius bagi pengguna jalan lainnya, apalagi aksi ugal-ugalan di jalan raya juga sudah meresahkan masyarakat.

Pelarangan penggunaan kendaraan roda dua maupun roda empat itu juga disampaikan pihaknya kepada semua orang tua siswa agar bisa membantu pihak sekolah dalam mendampingi anak-anaknya.

"Kami tidak bisa melakukan ini sendiri dan kami meminta bantuan banyak pihak, guru dan orang tua supaya para anak-anak bisa mengikuti imbauan ini," katanya.

Selain itu menurut, Ilham imbauan ini juga dimaksudkan untuk menghindari insiden konvoi siswa yang biasanya di lakukan usai ujian.

"Ini demi ketenteraman di jalan raya, untuk itu kami sudah koordinasi dengan aparat kepolisian untuk menghindari terjadinya konvoi yang tidak tertib dijalan," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Mahmud BM juga mengancam akan menahan ijazah siswa yang melakukan konvoi seusai menjalani Ujian Nasional pada Rabu.

"Kalau ada siswa yang kedapatan konvoi, Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah tak segan menahan ijazahnya karena himbauan sudah kita sampaikan, makanya kita akan tahan," katanya.

Menurut Mahmud, Ujian Nasional dilakukan serentak dengan melibatkan 220 aparat Kepolisian. Adapun jumlah peserta Ujian Nasional sebanyak 21.962 siswa tingkat SMA/sederajat, 21.898 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 24.670 murid Sekolah Dasar (SD). Adi Lazuardi

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024