Makassar (ANTARA Sulsel) - Siswa penyandang disabilitas di SMA Sekolah Luar Biasa (SLB) D YPAC Makassar yang terdiri dari tunanetra dan tunadaksa membutuhkan soal khusus untuk mengikuti ujian nasional (UN) di SLB D YPAC, Makassar.

"Seharusnya siswa penyandang disabilitas disiapkan soal khusus, sehingga tidak perlu pendamping atau guru yang membacakan soal, karena soal UN yang ada adalah soal yang berlaku umum," kata salah seorang siswa SMA SLB D YPAC  Syamsuddin di Makassar, Selasa.

Menurut dia, siswa penyandang disabilitas membutuhkan soal yang khusus dirancang jauh-jauh hari sebelumnya, sehingga kedepan pihak yang berkompeten lebih memperhatikan siswa yang berkebutuhan khusus.

Hal senada dikemukakan, salah seorang siswa penyandang disabilitas Irmawati.

Dia mengatakan, bagi penyandang tunanetra tentu akan lebih nyaman jika soalnya dalam huruf braille, sehingga tidak membutuhkan pendamping untuk membacakan soal lagi.

"Karena itu, UN untuk tingkat SMP dapat menjadikan hal ini sebagai pertimbangan, agar siswa yang mengikuti UN dapat lebih mandiri dan lebih nyaman mengerjakan soal, karena tidak perlu ada orang disampingnya," katanya.

Sementara mengenai perlunya penyandang disabilitas diperhatikan hak-hak dasarnya, khususnya di bidang pendidikan, alumni SMA SLB D YPAC Makassar, Hamzah mengatakan, apabila hak politik penyandang disabilitas atau yang berkubutuhan khusus diperhatikan dengan menyiapkan "template" pada saat pencoblosan di TPS, seharusnya hak pendidikannya juga diperhatikan.

Menurut dia, Kemendikbud harus memikirkan hal itu dan membuat kebijakan yang tidak berlaku umum dalam soal UN bagi seluruh siswa. Alasannya, siswa berkebutuhan khusus juga memiliki hak yang sama dengan siswa yang kondisi fisiknya normal. Agus Setiawan

Pewarta : Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024