Makassar (ANTARA) - Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian (Disdagkop UKMP) Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan merespons keluhan warga yang kesulitan mendapatkan elpiji 3 kilogram dengan melakukan sidak ke pangkalan elpiji di daerah tersebut.
Kepala Disdagkop UKM-P Luwu Timur Senfry Oktavianus yang dikonfirmasi di Makassar, Rabu, mengatakan dalam pemantauan tim yang diturunkan pada Selasa (9/7), diperoleh keterangan dari pihak pangkalan elpiji 3 kg bahwa distribusi dan stok barang itu cukup.
"Kami sudah merespons keluhan warga dan langsung menurunkan tim untuk menyebar dan mendatangi sejumlah pangkalan. Hasilnya, semua lancar terdistribusi ke agen dan tercukupi," ujarnya.
Ia mengaku menerima banyak keluhan warga yang kesulitan mendapatkan gas subsidi itu dan beberapa agen serta pengecer hanya menumpuk tabung kosong di tempat usaha masing-masing.
Ia menyatakan keluhan itu banyak datang dari warga Kecamatan Malili. Mereka mengeluhkan terkait dengan kesulitan mendapatkan elpiji 3 kilogram pasalnya sejumlah pengecer dan pangkalan kehabisan stok
Selain itu, kata Senfry, saat pemantauan, tim juga mendapatkan armada agen elpiji 3 kg menurunkan stok tabung elpiji di pangkalan.
“Adapun jumlah kuota tabung gas elpiji 3 kg per bulannya untuk Kecamatan Malili adalah rata-rata 55.000 tabung/bulan yang tersebar di 130 pangkalan,” ucapnya.
Dalam pemantauan, Tim Disdagkop UKM-P juga berulangkali mengingatkan pihak pengelola pangkalan untuk mengutamakan layanan kepada rumah tangga berpenghasilan rendah dan tidak menjual ke pengecer yang pada akhirnya akan menjual barang itu di atas harga eceran tertinggi (HET).
Dia mengharapkan dengan langkah ini kelangkaan elpiji 3 kg di Malili dapat segera teratasi, sedangkan kebutuhan gas masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.
Kepala Disdagkop UKM-P Luwu Timur Senfry Oktavianus yang dikonfirmasi di Makassar, Rabu, mengatakan dalam pemantauan tim yang diturunkan pada Selasa (9/7), diperoleh keterangan dari pihak pangkalan elpiji 3 kg bahwa distribusi dan stok barang itu cukup.
"Kami sudah merespons keluhan warga dan langsung menurunkan tim untuk menyebar dan mendatangi sejumlah pangkalan. Hasilnya, semua lancar terdistribusi ke agen dan tercukupi," ujarnya.
Ia mengaku menerima banyak keluhan warga yang kesulitan mendapatkan gas subsidi itu dan beberapa agen serta pengecer hanya menumpuk tabung kosong di tempat usaha masing-masing.
Ia menyatakan keluhan itu banyak datang dari warga Kecamatan Malili. Mereka mengeluhkan terkait dengan kesulitan mendapatkan elpiji 3 kilogram pasalnya sejumlah pengecer dan pangkalan kehabisan stok
Selain itu, kata Senfry, saat pemantauan, tim juga mendapatkan armada agen elpiji 3 kg menurunkan stok tabung elpiji di pangkalan.
“Adapun jumlah kuota tabung gas elpiji 3 kg per bulannya untuk Kecamatan Malili adalah rata-rata 55.000 tabung/bulan yang tersebar di 130 pangkalan,” ucapnya.
Dalam pemantauan, Tim Disdagkop UKM-P juga berulangkali mengingatkan pihak pengelola pangkalan untuk mengutamakan layanan kepada rumah tangga berpenghasilan rendah dan tidak menjual ke pengecer yang pada akhirnya akan menjual barang itu di atas harga eceran tertinggi (HET).
Dia mengharapkan dengan langkah ini kelangkaan elpiji 3 kg di Malili dapat segera teratasi, sedangkan kebutuhan gas masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.