Mamuju (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar( mengintensifkan penyuluhan untuk mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), menyusul meningkatnya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti di daerah itu.

"Kami telah melakukan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran DBD, salah satunya dengan mengintensifkan penyuluhan," kata Kepala Dinkes Sulbar Asran Masdy di Mamuju, Selasa.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulbar, hingga Juni 2024 ada 1.313 kasus DBD di provinsi itu dengan tercatat dua kasus kematian yakni di Kabupaten Polewali Mandar dan Majene.

Peningkatan kasus DBD, lanjut Asran Masdy, terjadi pada Mei dan Juni dengan terbesar di wilayah Kabupaten Polewali Mandar.

Pada Mei 2024, lanjutnya, kasus DBD di Kabupaten Polewali Mandar tercatat 104 kasus, kemudian menjadi 283 kasus pada Juni dan meningkat menjadi 541 kasus pada Juli 2024.

"Peningkatan DBD ini menjadi kajian bersama Dinas Kesehatan  Sulbar dan Dinas Kesehatan pada enam kabupaten. Terjadinya peningkatan kasus DBD ini akibat kelalaian kita melakukan pencegahan, baik dari kebersihan maupun keteraturan di rumah dan di luar rumah," kata Asran Masdy.

Meningkatnya kasus DBD, lanjut dia, adalah bagian dari kurangnya kepedulian terhadap lingkungan yaitu belum maksimalnya pengelolaan sampah pada sejumlah kabupaten, khususnya di wilayah perkotaan.

"Penjabat Gubernur Sulbar sudah mengingatkan agar setiap warga memperhatikan dan peduli lingkungan. Persoalan sampah perlu kita tangani bersama sebab masalah sampah inilah yang menjadi salah satu sumber penyebab DBD," kata Asran Masdy.

Pihaknya telah telah melakukan beberapa upaya dalam mencegah penyebaran DBD, termasuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan pada enam kabupaten di Sulbar untuk menggencarkan sosialisasi serta mengedukasi masyarakat dalam mencegah DBD.

"Upaya lain yakni dengan memasifkan fogging. Tetapi, di beberapa kabupaten masih terkendala kondisi geografis sehingga fogging dilakukan hanya pada titik-titik rawan dimana kasus DBD ditemukan," kata Asran Masdy.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024