Kupang (ANTARA Sulsel) - Kepala Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Thobias Uly mengatakan, sejauh ini belum ada kegiatan investasi di sektor peternakan, sesuai rencana Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor lima.

"Realisasi MP3EI sektor peternakan memang belum ada, tetapi sudah ada pihak swasta yang menyampaikan minat untuk berinvestasi," kata Thobias Uly di Kupang, Rabu, terkait realisasi kegiatan investasi sektor peternakan, sesuai dengan rencana MP3EI.

Sesuai rencana dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia koridor lima di Nusa Tenggara Timur, pihak swasta akan melakukan investasi di sektor peternakan di Kabupaten Nagekeo, Ngada dan Manggarai Timur di Pulau Flores.

Selain itu, pemerintah dan swasta juga akan bergabung untuk melakukan investasi di sektor ini pula di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan Timor Tengah Utara (TTU).

Thobias Uly menambahkan, walaupun belum ada pihak swasta yang melakukan investasi di sektor peternakan, Pemerintah Pusat pada tahun 2013 telah mengalokasikan dana senilai Rp230 miliar untuk pembangunan infrastruktur pendukung sektor peternakan di NTT.

Alokasi anggaran ini sebagai tindaklanjut dari direktif presiden tentang percepatan pembangunan NTT tahun 2011-2014, ucapnya.

Hanya saja, dana tersebut tidak bisa diserap seluruhnya karena alokasi diberikan pada akhir tahun anggaran.

"Pemanfaatannya hanya sekitar 70 persen dan sisanya sudah disetor kembali ke Pemerintah Pusat," ungkapnya.

Mengenai kemungkinan diluncurkan kembali, dia mengatakan sudah diusulkan ke Pemerintah Pusat, tetapi sejauh ini belum ada jawaban. C. Hamdani

Pewarta : Bernadus Tokan
Editor :
Copyright © ANTARA 2024