Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh mengatakan pusat pembibitan ternak di Pucak, Kabupaten Maros, kini telah siap memenuhi kebutuhan nasional.
Zudan mengatakan Pucak merupakan kawasan pengembangan yang bagus. Dengan laboratorium yang dimiliki, telah dapat mengembangkan pembibitan hewan ternak dalam jumlah banyak dengan metode inseminasi buatan.
"Hari ini kita bersama-sama melihat inseminasi buatan yang ada di Sulsel. Di sini sapi dan kerbau unggul," kata Zudan saat melakukan kunjungan kerja ke Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Selasa.
Pj Gubernur dalam kesempatan ini mengunjungi UPT Pelayanan Inseminasi Buatan dan Produksi Semen (PIBPS) dan UPT Pembibitan Ternak dan Hujan Pakan Ternak, yang dimiliki Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, sekaligus berkunjung ke Kebun Raya Pucak.
Menurut dia, pengembangan yang dilakukan, yakni pada ternak yang memiliki keunggulan dan keunikan.
Di UPT ini, kata dia, untuk satu sapi yang menghasilkan sperma dapat disuntikkan ke-200 ekor sapi betina.
"Ini bisa menjadi tempat pengembangbiakan bibit unggul yang bisa dikirim ke berbagai daerah di seluruh Indonesia. Ini kemajuan yang dimiliki Sulsel," ujarnya.
Dalam kunjungan ini, Prof Zudan yang didampingi Pj Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel Ninuk Triyanti Zudan, disambut Kepala UPT Pelayanan Inseminasi Buatan dan Produksi Semen Ir. H. Nuryadi dan Asisten II Kabupaten Maros, Abdul Azis.
"Saya terutama memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas perhatian Pak Pj Gubernur melihat Kabupaten Maros. Karena daerah kami ini cukup potensial, apalagi Maros dan Makassar bertetangga, kami bisa menyediakan kebutuhan pangan. Kami bisa jadi penyangga kebutuhan," kata Abdul Azis.
Adapun Laboran UPT Inseminasi Buatan dan Produksi Semen Dinas Peternakan Sulsel, Siti Farida, mengungkapkan, di tempatnya memproduksi bibit sapi Bali, Limosin dan Simental, serta kerbau belang Toraja.
"Harapannya kedatangan beliau dapat semakin meningkatkan produksi sperma kami ke depannya. Di mana straw (semen) ini bisa kita jual ke seluruh Indonesia karena sudah berstandar SNI," ujarnya.
Tempat ini juga merupakan tempat edukasi bagi mahasiswa dan pelajar. Siswa SMK Negeri 4 Sidrap, Mutmainnah, yang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di tempat tersebut mengaku telah mendapatkan banyak pengetahuan.
"PKL di sini yang saya dapatkan tentang pemberian pakan, pemberian vitamin, sanitasi, pengukuran dan tentang hijauan pakan," tuturnya.
Zudan mengatakan Pucak merupakan kawasan pengembangan yang bagus. Dengan laboratorium yang dimiliki, telah dapat mengembangkan pembibitan hewan ternak dalam jumlah banyak dengan metode inseminasi buatan.
"Hari ini kita bersama-sama melihat inseminasi buatan yang ada di Sulsel. Di sini sapi dan kerbau unggul," kata Zudan saat melakukan kunjungan kerja ke Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Selasa.
Pj Gubernur dalam kesempatan ini mengunjungi UPT Pelayanan Inseminasi Buatan dan Produksi Semen (PIBPS) dan UPT Pembibitan Ternak dan Hujan Pakan Ternak, yang dimiliki Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, sekaligus berkunjung ke Kebun Raya Pucak.
Menurut dia, pengembangan yang dilakukan, yakni pada ternak yang memiliki keunggulan dan keunikan.
Di UPT ini, kata dia, untuk satu sapi yang menghasilkan sperma dapat disuntikkan ke-200 ekor sapi betina.
"Ini bisa menjadi tempat pengembangbiakan bibit unggul yang bisa dikirim ke berbagai daerah di seluruh Indonesia. Ini kemajuan yang dimiliki Sulsel," ujarnya.
Dalam kunjungan ini, Prof Zudan yang didampingi Pj Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel Ninuk Triyanti Zudan, disambut Kepala UPT Pelayanan Inseminasi Buatan dan Produksi Semen Ir. H. Nuryadi dan Asisten II Kabupaten Maros, Abdul Azis.
"Saya terutama memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas perhatian Pak Pj Gubernur melihat Kabupaten Maros. Karena daerah kami ini cukup potensial, apalagi Maros dan Makassar bertetangga, kami bisa menyediakan kebutuhan pangan. Kami bisa jadi penyangga kebutuhan," kata Abdul Azis.
Adapun Laboran UPT Inseminasi Buatan dan Produksi Semen Dinas Peternakan Sulsel, Siti Farida, mengungkapkan, di tempatnya memproduksi bibit sapi Bali, Limosin dan Simental, serta kerbau belang Toraja.
"Harapannya kedatangan beliau dapat semakin meningkatkan produksi sperma kami ke depannya. Di mana straw (semen) ini bisa kita jual ke seluruh Indonesia karena sudah berstandar SNI," ujarnya.
Tempat ini juga merupakan tempat edukasi bagi mahasiswa dan pelajar. Siswa SMK Negeri 4 Sidrap, Mutmainnah, yang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di tempat tersebut mengaku telah mendapatkan banyak pengetahuan.
"PKL di sini yang saya dapatkan tentang pemberian pakan, pemberian vitamin, sanitasi, pengukuran dan tentang hijauan pakan," tuturnya.