Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menjadikan Kecamatan Tubbi Taramanu di Kabupaten Polewali Mandar sebagai lokasi pengembangan komoditas tanaman kakao untuk meningkatkan pendapatan petani.
"Pemprov Sulbar mendorong Kecamatan Tubbi Taramanu menjadi sentra pengembangan komoditas kakao di Sulbar, dan akan membina petani agar memiliki sumber daya dalam mengelola dan mengembangkan kakao," kata Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan di Kecamatan Tubbi Taramanu juga nantinya dibangun pusat pembibitan kakao, yang akan disertifikasi melalui Balai Benih Kementerian Pertanian.
"Sulbar dapat menjadi daerah penghasil kakao sekaligus menjadi penjual bibit kakao ke depannya, karena kondisi alam dan kondisi tanah di Kecamatan Tubbi Taramanu sangat potensial dan menjanjikan mengembangkan komoditas kakao," katanya.
Menurut dia, Pemprov Sulbar mengharapkan komoditas kakao menjadi penyumbang peningkatan pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Ia menyampaikan Pemprov Sulbar juga akan terus berupaya agar akses jalan menuju Kecamatan Tubbi Taramanu dapat segera diperbaiki melalui bantuan pemerintah pusat agar distribusi hasil pertanian masyarakat petani semakin lancar untuk dipasarkan.
"Selain kakao, Pemprov Sulbar juga akan berupaya membantu masyarakat di Kecamatan Tubbi Taramanu dalam mengembangkan budidaya ikan air tawar dan peternakan, karena juga sangat menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Sulbar Abdul Rahim mendukung langkah Gubernur Sulbar menjadikan Kecamatan Tubbi Taramanu sebagai daerah penghasil kakao untuk meningkatkan pendapatan petani.
"DPRD mendukung langkah Gubernur yang telah mengalokasikan anggaran puluhan miliar untuk membantu petani dan nelayan di Sulbar dengan memberikan bibit tanaman produktif, dan telah itu membuktikan keberpihakan Gubernur untuk memajukan petani," katanya.
Ia menambahkan, Sulbar menjadi daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) di Pulau Kalimantan sehingga sangat tepat jika Sulbar terus mengembangkan sektor perkebunan, pertanian, peternakan dan perikanan agar dapat memenuhi kebutuhan pangan IKN.
Gubernur Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Bahtiar Baharuddin mengunjungi Kecamatan Tubbi Taramanu (Tutar) Kabupaten Polman, untuk menjadikan daerah itu sebagai lokasi pengembangan komoditi tanaman kakao untuk meningkatkan pendapatan petani, di Mamuju, Kamis (22/8/2024) ANTARA Foto/HO Humas Pemprov Sulbar
"Pemprov Sulbar mendorong Kecamatan Tubbi Taramanu menjadi sentra pengembangan komoditas kakao di Sulbar, dan akan membina petani agar memiliki sumber daya dalam mengelola dan mengembangkan kakao," kata Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan di Kecamatan Tubbi Taramanu juga nantinya dibangun pusat pembibitan kakao, yang akan disertifikasi melalui Balai Benih Kementerian Pertanian.
"Sulbar dapat menjadi daerah penghasil kakao sekaligus menjadi penjual bibit kakao ke depannya, karena kondisi alam dan kondisi tanah di Kecamatan Tubbi Taramanu sangat potensial dan menjanjikan mengembangkan komoditas kakao," katanya.
Menurut dia, Pemprov Sulbar mengharapkan komoditas kakao menjadi penyumbang peningkatan pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Ia menyampaikan Pemprov Sulbar juga akan terus berupaya agar akses jalan menuju Kecamatan Tubbi Taramanu dapat segera diperbaiki melalui bantuan pemerintah pusat agar distribusi hasil pertanian masyarakat petani semakin lancar untuk dipasarkan.
"Selain kakao, Pemprov Sulbar juga akan berupaya membantu masyarakat di Kecamatan Tubbi Taramanu dalam mengembangkan budidaya ikan air tawar dan peternakan, karena juga sangat menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Sulbar Abdul Rahim mendukung langkah Gubernur Sulbar menjadikan Kecamatan Tubbi Taramanu sebagai daerah penghasil kakao untuk meningkatkan pendapatan petani.
"DPRD mendukung langkah Gubernur yang telah mengalokasikan anggaran puluhan miliar untuk membantu petani dan nelayan di Sulbar dengan memberikan bibit tanaman produktif, dan telah itu membuktikan keberpihakan Gubernur untuk memajukan petani," katanya.
Ia menambahkan, Sulbar menjadi daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) di Pulau Kalimantan sehingga sangat tepat jika Sulbar terus mengembangkan sektor perkebunan, pertanian, peternakan dan perikanan agar dapat memenuhi kebutuhan pangan IKN.