Makassar (ANTARA) - Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan mengajak kaum perempuan untuk ikut andil mengawasi tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
"Peran perempuan mestinya dipandang penting untuk ditingkatkan sebagai bagian dari afirmasi perempuan dalam demokrasi, terutama dalam pengawasan partisipatif," kata Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli saat dialog di Makassar, Ahad.
Kegiatan tersebut, kata Mardiana bertujuan untuk mendorong pengawasan partisipasi perempuan, bersama stakeholder dengan audiens kelompok-kelompok perempuan di Sulsel termasuk Anggota Bawaslu dari perwakilan perempuan dan komisioner KPU perwakilan perempuan dari kabupaten/kota se-Sulsel.
Anggota Bawaslu Sulsel Saiful Jihad pada kesempatan itu menekankan pentingnya peran perempuan dalam menciptakan suasana pemilu yang lebih damai, kritis dan dengan edukasi politik sehat, diharapkan dapat dibangun oleh para praktisi perempuan.
"Saatnya kita mendorong partisipasi perempuan agar lebih luas dan kita berkomitmen untuk memastikan terwujudnya kebijakan pemilihan
afirmatif bagi perempuan, "ujarnya
Dialog tersebut menghadirkan sejumlah awak media perempuan, di Sulsel dan dengan narasumber, Penggiat Sosial, Yudha Yunus, Koran Kompas, Reny Sri Ayu dan mantan Ketua Bawaslu Bone, Jumriah.
Sejumlah strategi yang dapat dilakukan oleh penyelenggara Pemilu untuk meningkatkan partisipasi perempuan, utamanya adalah keterbukaan akses informasi serta pendidikan politik demokrasi.
Edukasi tersebut membuka akses bagi perempuan untuk lebih sadar dan aktif terlibat dalam proses politik dan pengawasan di Indonesia. Kontribusi perempuan dapat dilakukan dan diafirmasi oleh Bawaslu sebagai pengawas partisipatif.
"Peran perempuan mestinya dipandang penting untuk ditingkatkan sebagai bagian dari afirmasi perempuan dalam demokrasi, terutama dalam pengawasan partisipatif," kata Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli saat dialog di Makassar, Ahad.
Kegiatan tersebut, kata Mardiana bertujuan untuk mendorong pengawasan partisipasi perempuan, bersama stakeholder dengan audiens kelompok-kelompok perempuan di Sulsel termasuk Anggota Bawaslu dari perwakilan perempuan dan komisioner KPU perwakilan perempuan dari kabupaten/kota se-Sulsel.
Anggota Bawaslu Sulsel Saiful Jihad pada kesempatan itu menekankan pentingnya peran perempuan dalam menciptakan suasana pemilu yang lebih damai, kritis dan dengan edukasi politik sehat, diharapkan dapat dibangun oleh para praktisi perempuan.
"Saatnya kita mendorong partisipasi perempuan agar lebih luas dan kita berkomitmen untuk memastikan terwujudnya kebijakan pemilihan
afirmatif bagi perempuan, "ujarnya
Dialog tersebut menghadirkan sejumlah awak media perempuan, di Sulsel dan dengan narasumber, Penggiat Sosial, Yudha Yunus, Koran Kompas, Reny Sri Ayu dan mantan Ketua Bawaslu Bone, Jumriah.
Sejumlah strategi yang dapat dilakukan oleh penyelenggara Pemilu untuk meningkatkan partisipasi perempuan, utamanya adalah keterbukaan akses informasi serta pendidikan politik demokrasi.
Edukasi tersebut membuka akses bagi perempuan untuk lebih sadar dan aktif terlibat dalam proses politik dan pengawasan di Indonesia. Kontribusi perempuan dapat dilakukan dan diafirmasi oleh Bawaslu sebagai pengawas partisipatif.