Mamuju (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulbar menggelar penyuluhan stunting kepada masyarakat di Kabupaten Mamasa.
"Kegiatan ini merupakan upaya bersama untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan stunting yang merupakan salah satu masalah kesehatan serius di Sulbar," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar drg Asran Masdy, di Mamasa, Jumat.
Selain penyuluhan mengenai stunting, juga dilaksanakan program sunatan massal bagi anak-anak di Kecamatan Nosu Kabupaten Mamasa.
"Program ini diadakan dengan tujuan, memberikan pelayanan kesehatan yang lebih menyeluruh kepada masyarakat, khususnya bagi mereka yang berada di daerah terpencil dan sulit dijangkau," kata Asran Masdy.
Pada kegiatan tersebut, sebanyak 102 anak dengan rentang usia 10-16 tahun mendapatkan pelayanan sunatan massal.
"Pada hari pertama pelaksanaan sunatan massal, sebanyak 81 anak kemudian di hari kedua sebanyak 21 anak. Jadi, total 102 sasaran dengan rentan usia 10-16 tahun," ujar Asran Masdy.
Kegiatan tersebut mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat yang antusias mengikuti penyuluhan serta memanfaatkan layanan sunatan massal.
"Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan stunting akan meningkat dan secara bertahap angka stunting di wilayah Sulbar dapat ditekan," kata Asran Masdy.
Dia menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang dilakukan dengan Bank Indonesia Perwakilan Sulbar dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
Selain itu, kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan Bank Indonesia diharapkan menjadi contoh bagi kerja sama lintas sektor lainnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan.
"Masalah stunting adalah masalah serius yang harus kita atasi bersama. Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Bank Indonesia, kita dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih," kata Asran Masdy.*
"Kegiatan ini merupakan upaya bersama untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan stunting yang merupakan salah satu masalah kesehatan serius di Sulbar," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar drg Asran Masdy, di Mamasa, Jumat.
Selain penyuluhan mengenai stunting, juga dilaksanakan program sunatan massal bagi anak-anak di Kecamatan Nosu Kabupaten Mamasa.
"Program ini diadakan dengan tujuan, memberikan pelayanan kesehatan yang lebih menyeluruh kepada masyarakat, khususnya bagi mereka yang berada di daerah terpencil dan sulit dijangkau," kata Asran Masdy.
Pada kegiatan tersebut, sebanyak 102 anak dengan rentang usia 10-16 tahun mendapatkan pelayanan sunatan massal.
"Pada hari pertama pelaksanaan sunatan massal, sebanyak 81 anak kemudian di hari kedua sebanyak 21 anak. Jadi, total 102 sasaran dengan rentan usia 10-16 tahun," ujar Asran Masdy.
Kegiatan tersebut mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat yang antusias mengikuti penyuluhan serta memanfaatkan layanan sunatan massal.
"Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan stunting akan meningkat dan secara bertahap angka stunting di wilayah Sulbar dapat ditekan," kata Asran Masdy.
Dia menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang dilakukan dengan Bank Indonesia Perwakilan Sulbar dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
Selain itu, kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan Bank Indonesia diharapkan menjadi contoh bagi kerja sama lintas sektor lainnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan.
"Masalah stunting adalah masalah serius yang harus kita atasi bersama. Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Bank Indonesia, kita dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih," kata Asran Masdy.*