Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengalokasikan anggaran APBD pada 2025 sebesar Rp30 miliar untuk pengadaan bibit pertanian dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, di Mamuju, Minggu, mengatakan Pemprov Sulbar mengalokasikan APBD 2025 untuk pengadaan bibit komoditi pertanian dalam rangka sebesar Rp30 miliar untuk meningkatkan pendapatan ekonomi dan masyarakat dan membangun ekonomi daerah.
Ia mengatakan, anggaran APBD Sulbar akan digunakan untuk pengadaan sejumlah bibit komoditi pertanian yang sangat dibutuhkan petani seperti bibit kopi, kelapa, kakao, durian dan lainnya.
Menurut dia, selain untuk pengadaan bibit komoditi pertanian, juga akan dialokasikan anggaran untuk pengadaan bibit kebutuhan budidaya perikanan air tawar dalam rangka meningkatkan sektor perikanan dan kelautan di Sulbar.
"Pada tahun ini juga telah dialokasikan anggaran untuk pengadaan bibit pertanian sebesar Rp9 miliar menggunakan APBD Sulbar, yang nilainya akan ditambah pada 2025 mendatang menjadi Rp30 miliar," katanya.
Wakil Ketua DPRD Sulbar, Abdul Rahim, menyatakan sangat mendukung langkah Gubernur yang mengalokasikan APBD untuk kepentingan pengadaan bibit komoditi pertanian petani dan budidaya ikan air tawar tersebut.
Ia mengatakan, sekitar 75 persen penduduk Sulbar berprofesi sebagai petani dan nelayan, sehingga sangat tepat program tersebut dilaksanakan.
"Kebijakan tersebut sangat visioner, dan bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat, serta untuk menekan angka kemiskinan di Sulbar yang mencapai 11,21 persen, dan menekan pengangguran sekitar 3,25 persen di Sulbar," katanya.
Ia menyampaika DPRD Sulbar sangat berharap agar APBD Sulbar tahun 2025 diarahkan untuk kepentingan rakyat petani, nelayan, masyarakat untuk menambah produksi dan memperbaiki pendapatannya.
Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, di Mamuju, Minggu, mengatakan Pemprov Sulbar mengalokasikan APBD 2025 untuk pengadaan bibit komoditi pertanian dalam rangka sebesar Rp30 miliar untuk meningkatkan pendapatan ekonomi dan masyarakat dan membangun ekonomi daerah.
Ia mengatakan, anggaran APBD Sulbar akan digunakan untuk pengadaan sejumlah bibit komoditi pertanian yang sangat dibutuhkan petani seperti bibit kopi, kelapa, kakao, durian dan lainnya.
Menurut dia, selain untuk pengadaan bibit komoditi pertanian, juga akan dialokasikan anggaran untuk pengadaan bibit kebutuhan budidaya perikanan air tawar dalam rangka meningkatkan sektor perikanan dan kelautan di Sulbar.
"Pada tahun ini juga telah dialokasikan anggaran untuk pengadaan bibit pertanian sebesar Rp9 miliar menggunakan APBD Sulbar, yang nilainya akan ditambah pada 2025 mendatang menjadi Rp30 miliar," katanya.
Wakil Ketua DPRD Sulbar, Abdul Rahim, menyatakan sangat mendukung langkah Gubernur yang mengalokasikan APBD untuk kepentingan pengadaan bibit komoditi pertanian petani dan budidaya ikan air tawar tersebut.
Ia mengatakan, sekitar 75 persen penduduk Sulbar berprofesi sebagai petani dan nelayan, sehingga sangat tepat program tersebut dilaksanakan.
"Kebijakan tersebut sangat visioner, dan bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat, serta untuk menekan angka kemiskinan di Sulbar yang mencapai 11,21 persen, dan menekan pengangguran sekitar 3,25 persen di Sulbar," katanya.
Ia menyampaika DPRD Sulbar sangat berharap agar APBD Sulbar tahun 2025 diarahkan untuk kepentingan rakyat petani, nelayan, masyarakat untuk menambah produksi dan memperbaiki pendapatannya.