Mamuju (ANTARA Sulbar) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Golongan Karya di wilayah Sulawesi Barat kembali akan membangun koalisi parlemen 2014-2019.
"PDIP dan Golkar telah membangun koalisi pada pemilihan Gubernur Sulbar dan termasuk di parlemen guna mendukung arah perjuangan partai, maka kami berencana melanjutkan kerjasama dengan Partai Golkar di parlemen," kata Ketua DPD PDI-P Sulbar, H. Agus Ambo Djiwa di Mamuju, Jum`at.
Apalagi, kata Agus, koalisi PDI-P dan Golkar akan sangat strategis jika pemilihan pimpinan DPRD ditentukan melalui mekanisme voting atau pemilihan di internal anggota DPRD.
"Kami akan sama-sama dengan Golkar jika nantinya pemilihan ketua DPRD melalui voting anggota dewan. Karena memang di tingkat provinsi PDI-P dan Golkar telah berkoalisi, jadi memang wajar jika kita lanjutkan koalisi itu di DPRD," ujarnya.
Agus yang juga Bupati Mamuju Utara (Matra) ini menambahkan, berdasarkan hasil pemilu legislatif bulan April lalu, maka bisa dipastikan jika kursi PDIP di DPRD Sulbar periode 2009-2014 bertambah satu kursi yakni menjadi empat kursi.
Dengan demikian, kata dia, PDIP bisa membentuk fraksi utuh tanpa harus bergabung dengan partai lain untuk membentuk fraksi.
Ketentuan pemilihan pimpinan DPRD ditentukan jika revisi Undang-undang No 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD terealisasi, dinyatakan jika tiap fraksi berhak untuk mengusulkan calon pimpinan DPRD untuk dipilih oleh seluruh anggota DPRD.
"PDIP nanti akan jadi satu fraksi utuh. Tapi, untuk pemilihan pimpinan DPRD kami akan koalisi dengan Golkar. Saat ini, kami memang sudah berkoalisi dengan Golkar di DPRD Sulbar dan bergabung sama-sama dalam satu fraksi. Untuk periode 2014-2019 kami belum tahu apakah masih sama-sama dalam satu fraksi atau terpisah. Tapi, untuk pemilihan pimpinan DPRD kami akan tetap sama-sama," jelas Agus.
Di DPRD Sulbar periode 2009-2014, PDIP dan Golkar tergabung dalam Fraksi Karya Pembangunan. Selain kedua partai ini, juga turut bergabung sejumlah partai lain dalam fraksi ini yaitu Partai Gerindra, PPP, PDS, PKPB, dan PNI Marhaenisme.
Saat pemilihan Gubernur Sulbar tahun 2011 lalu, PDIP berkoalisi dengan Golkar dan berhasil memenangkan Ketua Partai Golkar Sulbar Anwar Adnan Saleh menjadi gubernur dan kader PDIP Aladin S Mengga menjadi wakil gubernur.
Demikian pula saat pemilihan Bupati Matra tahun 2010, PDIP dan Golkar juga mengusung pasangan Agus Ambo Djiwa dan Muhammad Saal. Pasangan ini berhasil terpilih menjadi bupati dan wakil bupati periode 2010-2015. Agus Setiawan
"PDIP dan Golkar telah membangun koalisi pada pemilihan Gubernur Sulbar dan termasuk di parlemen guna mendukung arah perjuangan partai, maka kami berencana melanjutkan kerjasama dengan Partai Golkar di parlemen," kata Ketua DPD PDI-P Sulbar, H. Agus Ambo Djiwa di Mamuju, Jum`at.
Apalagi, kata Agus, koalisi PDI-P dan Golkar akan sangat strategis jika pemilihan pimpinan DPRD ditentukan melalui mekanisme voting atau pemilihan di internal anggota DPRD.
"Kami akan sama-sama dengan Golkar jika nantinya pemilihan ketua DPRD melalui voting anggota dewan. Karena memang di tingkat provinsi PDI-P dan Golkar telah berkoalisi, jadi memang wajar jika kita lanjutkan koalisi itu di DPRD," ujarnya.
Agus yang juga Bupati Mamuju Utara (Matra) ini menambahkan, berdasarkan hasil pemilu legislatif bulan April lalu, maka bisa dipastikan jika kursi PDIP di DPRD Sulbar periode 2009-2014 bertambah satu kursi yakni menjadi empat kursi.
Dengan demikian, kata dia, PDIP bisa membentuk fraksi utuh tanpa harus bergabung dengan partai lain untuk membentuk fraksi.
Ketentuan pemilihan pimpinan DPRD ditentukan jika revisi Undang-undang No 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD terealisasi, dinyatakan jika tiap fraksi berhak untuk mengusulkan calon pimpinan DPRD untuk dipilih oleh seluruh anggota DPRD.
"PDIP nanti akan jadi satu fraksi utuh. Tapi, untuk pemilihan pimpinan DPRD kami akan koalisi dengan Golkar. Saat ini, kami memang sudah berkoalisi dengan Golkar di DPRD Sulbar dan bergabung sama-sama dalam satu fraksi. Untuk periode 2014-2019 kami belum tahu apakah masih sama-sama dalam satu fraksi atau terpisah. Tapi, untuk pemilihan pimpinan DPRD kami akan tetap sama-sama," jelas Agus.
Di DPRD Sulbar periode 2009-2014, PDIP dan Golkar tergabung dalam Fraksi Karya Pembangunan. Selain kedua partai ini, juga turut bergabung sejumlah partai lain dalam fraksi ini yaitu Partai Gerindra, PPP, PDS, PKPB, dan PNI Marhaenisme.
Saat pemilihan Gubernur Sulbar tahun 2011 lalu, PDIP berkoalisi dengan Golkar dan berhasil memenangkan Ketua Partai Golkar Sulbar Anwar Adnan Saleh menjadi gubernur dan kader PDIP Aladin S Mengga menjadi wakil gubernur.
Demikian pula saat pemilihan Bupati Matra tahun 2010, PDIP dan Golkar juga mengusung pasangan Agus Ambo Djiwa dan Muhammad Saal. Pasangan ini berhasil terpilih menjadi bupati dan wakil bupati periode 2010-2015. Agus Setiawan