Mamuju (ANTARA Sulbar) - Tenaga guru kontrak Taman Kanak-Kanan (TK) di wilayah Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, meminta agar pemerintah setempat ikut memperjuangkan nasib mereka untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Ratusan tenaga guru kontrak TK belum jelas nasibnya. Kami minta agar pemerintah tidak mengabaikan nasib para guru-guru yang telah menghabiskan waktunya untuk mengabdi terhadap pengembangan pendidikan di daerahnya," kata Adriani, salah seorang tenaga kontrak daerah TK Desa Kakulasang di Mamuju, Sabtu.

Menurutnya, nasib tenaga kontrak khususnya yang mengabdi dilingkungan TK belum ada kejelasan, sehingga diharapkan agar kehadiran Sekda Mamuju, Habsi Wahid, bisa menjembatani permasalahan ini.

Jika memungkinka kata dia, bagi tenaga sukarela juga diangkat menjadi tenaga kontrak daerah yang saat ini mendapatkan penghasilan yang tidak menentu.

"Profesi guru TK didominasi kaum perempuan. Kami harapkan, agar nasib guru-guru TK mendapatkan perhatian," ujar Adriani.

Selain itu, kondisi bangunan TK di daerahnya juga belum ada yang representatif karena masih menggunakan bangunan sementara.

"Gedung TK yang digunakan sempat memamnfaatkan rumah ibadah gereja. Tetapi saat ini masih menggunakan bangunan pinjaman kantor desa. Ini tentu tidak nyaman bagi anak-anak jika masih menggunakan gedung pinjaman," jelasnya.

Sekda Mamuju, Habsi Wahid yang ikut mendengarkan keluhan para guru TK berjanji akan ikut memperhatikan persoalan yang dihadapi para guru yang ada di Tommo.

"Selama ini saya jarang berbaur dengan masyarakat. Makanya, keluhan ini akan saya jadikan catatan untuk segera mendapatkan solusi yang bijak," kata Habsi. FC Kuen

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024