Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto memlarang para pedagang kaki lima (PKL) untuk menjajakan jualannya di kawasan Pantai Losari pada saat pelaksanaan "Car Free Day".

"Tidak boleh ada aktivitas jual-jualan di sepanjang Losari pada hari Minggu atau pada saat Car Fee Day karena kita tidak meminta waktu yang banyak hanya beberapa jam saja," ujarnya di Makassar, Minggu.

Ia mengatakan, kegiatan Car Free Day yang sudah berjalan selama setahun yang dimulai pada masa kepemimpinan Ilham Arief Sirajuddin sebagai wali kota dinilainya cukup efektif.

Hanya saja, meskipun berjalan lancar, namun permasalahan lain muncul ketika sejumlah PKL berjejer menjajakan jualannya yang kemudian berdampak pada kebersihan kawasan Losari yang menjadi ikon Makassar tersebut.

"Antusisme masyarakat akan Car Free Day ini sangat tinggi, tetapi banyaknya PKL yang menjual membuat libur di akhir pekan itu tidak efektif karena sampah berhamburan dimana-mana karena adanya aktivitas jualan itu," katanya.

Demi memastikan Car Free Day itu bersih dari pada pedagang kaki lima, Danny kemudian meminta kepada Camat Ujung Pandang serta Satpol PP untuk melarang para PKL berjualan di hari Minggu depan.

"Ibu camat, ini sudah keterlaluan. Belum dua jam kita lakukan kerja bakti lompoa (besar) di Losari, tapi itu sampah kok kembali banyak berhamburan di Jalan Penghibur. Ini baru saja saya pantau ulang dan sampah sudah banyak lagi," jelasnya.

Danny yang baru saja melakukan peninjauan pelaksanaan Kerja Bakti Lompoa (besar) di Kawasan Wisata Tanjung Bunga bersama Kapolda Sulsel Irjen Pol Burhanuddin Andi dan Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Bachtiar, langsung kesal saat menyaksikan banyaknya sampah yang berserakan di sekitar Jalan Penghibur.

"Sebelum ada komitmen tertulis dari seluruh pedagang yang berjualan di kawasan Losari, maka untuk sementara tidak boleh ada aktifitas pedagang di kawasan itu, tolong ibu camat sampaikan kepada semua pedagang," pintanya.

Menurut dia, Pantai Losari untuk sementara akan dibebaskan dari aktivitas pedagang hingga ada komitmen tertulis dari pedagang untuk menjaga sampah yang ada di sekitarnya.

"Inikan sudah keterlaluan. Kita sudah teriak-teriak hingga suara kita parau hanya untuk meminta agar semua orang menjaga sampahnya. Sebagai walikota tentu kami sangat malu. Bayangkan, panglima dan kapolda bersama ribuan personelnya turut membantu untuk melakukan pembersihan, tapi memang kelihatan kesadaran kita masih rendah," tegasnya.

Sebelumnya Pemkot Makassar menggelar kegiatan Kerja Bhakti Lompoa dengan melibatkan seluruh warga di seluruh wilayah kota Makassar serta pihak TNI yang mengerahkan 10 ribu personelnya membantu pemerintah dalam menciptakan suasana kota yang nyaman dan tanpa sampah yang berserakan. Agus Setiawan

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024