Makassar (ANTARA) - Plh Kepala Dinas Kominfo Sulawesi Selatan Sultan Rakib mengatakan keberadaan radio dan televisi memiliki peran penting sebagai media perekat bangsa, karena siarannya yang bebas dari berita bohong atau hoax.

Sultan Rakib saat mengikuti Jalan Sehat Forum Masyarakat Penyiaran se-Kabupaten Maros dengan tema “Penyiaran Wujudkan Informasi Yang Bermanfaat” di Kabupaten Maros Minggu mengatakan, saat ini masyarakat sudah banyak terpapar dengan berita hoax sebagai dampak transformasi digital.

Masyarakat yang tadinya suka berada di depan layar 21 inci, kini lebih banyak berada di layar 5 inci atau Hp. Kondisi ini menyebabkan masyarakat banyak mengonsumsi berita tanpa verifikasi.

“Karena arus informasi saat ini begitu kencang sehingga informasi tidak terverifikasi. Sosial media mereka lebih percaya padahal di situlah hoax beredar. Karena itu ayo kembali nonton TV dan dengar radio. Karena radio dan tv itu perekat bangsa dan bebas hoax,” ujar Sultan Rakib.

Sementara itu, Bupati Maros Chaidir Syam menyampaikan bahwa kegiatan jalan sehat tersebut adalah upaya KPI dan Pemkab Maros mengampanyekan untuk kembali menonton Televisi (TV) dan mendengarkan radio.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Ketua KPI pusat Ubaidillah, yang mengatakan sebagai lembaga publik, KPI memiliki tugas untuk melakukan pengawasan terhadap tayangan-tayangan melalui frekuensi publik di seluruh tanah air di Indonesia.

Menurutnya, dengan cara seperti ini kita bisa mengingatkan masyarakat akan pentingnya penyiaran dan menyampaikan masyarakat untuk menonton TV dan mendengarkan radio.

Kegiatan jalan sehat di Lapangan Pallarikang area Card Free Day (CFD) Kantor Bupati Maros di Maros ini turut dihadiri sejumlah komisioner KPI pusat seperi Muhammad Asrul, dan hadir juga Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulsel.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024