Makassar (ANTARA) - Tim verifikasi melakukan penilaian terhadap Masjid Al-Ukhuwah di Tapu Ondau, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan untuk ajang Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (AMPERA) tahun 2024 yang digelar oleh Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI.
Proses verifikasi dan penilaian terhadap Masjid Al Ukhuwah ini dilakukan oleh Tim verifikasi yang diketuai Abdullah Kholis dari Ditjen Bimas Islam, didampingi Pranata Humas Kemenag RI.
Wakil Bupati Luwu Timur (Lutim) Mochammad Akbar Andi Leluasa melalui keterangannya di Makassar, Senin, mengatakan pemerintah daerah mendukung penuh upaya untuk memakmurkan rumah ibadah, termasuk Masjid Al Ukhuwah.
“Saya yakin, dengan adanya lomba seperti ini, kita dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan menggerakkan lebih banyak masjid di seluruh negeri untuk ikut serta dalam gerakan ini,” jelas Akbar.
Sementara Ketua tim verifikasi, Abdullah Al-kholis menjelaskan kunjungan ini merupakan tahap akhir dari proses penilaian setelah melalui seleksi dokumen sebelumnya.
Ia menjelaskan dari 11 kategori yang menjadi sasaran penilaian, Masjid Al Ukhuwah dinominasikan mewakili Provinsi Sulawesi Selatan untuk kategori Masjid Percontohan Ramah Lingkungan.
“Kami melihat Masjid Al Ukhuwah telah berhasil memadukan tiga aspek utama dalam pengelolaan masjid, yaitu idarah (manajemen), imarah (kemakmuran), dan riayah (pemeliharaan),” jelasnya.
Dipilihnya Masjid Al Ukhuwah sebagai salah satu masjid yang mewakili Sulawesi Selatan dalam kategori masjid ramah lingkungan karena masjid ini terletak di bukit pinggiran danau Matano yang menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan.
Dengan masuknya Masjid Al-Ukhuwah sebagai finalis di ajang AMPERA 2024, masjid ini semakin meneguhkan posisinya sebagai masjid yang ramah lingkungan dan berpotensi menjadi contoh nasional dalam pengelolaan masjid yang berwawasan lingkungan.
Seluruh rangkaian acara pada kunjungan tim verifikasi ini diakhiri dengan penanaman tiga jenis tanaman di sekitar halaman masjid Al Ukhuwah. Pohon kelapa sebagai simbol keberlanjutan, bunga sebagai simbol keindahan dan pohon /tanaman produktif sebagai simbol ketahanan.
Proses verifikasi dan penilaian terhadap Masjid Al Ukhuwah ini dilakukan oleh Tim verifikasi yang diketuai Abdullah Kholis dari Ditjen Bimas Islam, didampingi Pranata Humas Kemenag RI.
Wakil Bupati Luwu Timur (Lutim) Mochammad Akbar Andi Leluasa melalui keterangannya di Makassar, Senin, mengatakan pemerintah daerah mendukung penuh upaya untuk memakmurkan rumah ibadah, termasuk Masjid Al Ukhuwah.
“Saya yakin, dengan adanya lomba seperti ini, kita dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan menggerakkan lebih banyak masjid di seluruh negeri untuk ikut serta dalam gerakan ini,” jelas Akbar.
Sementara Ketua tim verifikasi, Abdullah Al-kholis menjelaskan kunjungan ini merupakan tahap akhir dari proses penilaian setelah melalui seleksi dokumen sebelumnya.
Ia menjelaskan dari 11 kategori yang menjadi sasaran penilaian, Masjid Al Ukhuwah dinominasikan mewakili Provinsi Sulawesi Selatan untuk kategori Masjid Percontohan Ramah Lingkungan.
“Kami melihat Masjid Al Ukhuwah telah berhasil memadukan tiga aspek utama dalam pengelolaan masjid, yaitu idarah (manajemen), imarah (kemakmuran), dan riayah (pemeliharaan),” jelasnya.
Dipilihnya Masjid Al Ukhuwah sebagai salah satu masjid yang mewakili Sulawesi Selatan dalam kategori masjid ramah lingkungan karena masjid ini terletak di bukit pinggiran danau Matano yang menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan.
Dengan masuknya Masjid Al-Ukhuwah sebagai finalis di ajang AMPERA 2024, masjid ini semakin meneguhkan posisinya sebagai masjid yang ramah lingkungan dan berpotensi menjadi contoh nasional dalam pengelolaan masjid yang berwawasan lingkungan.
Seluruh rangkaian acara pada kunjungan tim verifikasi ini diakhiri dengan penanaman tiga jenis tanaman di sekitar halaman masjid Al Ukhuwah. Pohon kelapa sebagai simbol keberlanjutan, bunga sebagai simbol keindahan dan pohon /tanaman produktif sebagai simbol ketahanan.