Mamuju (ANTARA Sulbar) - Kantor Perwakilan Sulawesi Barat di Jakarta ikut memberikan apresiasi besar dengan dilaksanakannya pertemuan pengembangan kakao oleh pemerintah Amerika Serikat melalui program Millenium Challenge Corporation (MCC).

"Pemerintah AS telah meluncurkan rogram kemakmuran hijau dengan sasaran wilayah Kabupaten Mamuju dan Mamasa. Peluncuran hibah kemitraan untuk kakao akan memberikan manfaat ekonomi petani kita," kata Kepala Perwakilan Sulbar di Jakarta, Muhammad Hamzih di Mamuju, Rabu.

Menurutnya, pertemuan peluncuran hibah kemitraan kakao di Jakarta belum lama ini, dibuka langsung Wamen PPN Bappenas, Lukita D yang dihadiri langsung Dubes AS, Kristen F Bauer serta gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh.

Ia menyampaikan jendela hibah kemitraan dari MMC-Indonesia akan sangat membantu dalam meningkatkan produksi kakao.

Apalagi, kegiatan itu juga melibatkan dunia usaha, masyarakat dan NGOs sehingga program ini bakal dapat menjadi model yang baik untuk mendukung sektor kakao di Sulbar.

"Pemerintah menymbut peluncuran hibah kemitraan untuk kakao dan kami berkomitmen untuk bekerjasama dengan MCC-Indonesia guna mensuksekan program ini," ucap Hamzih.

Hamzih yang juga mantan aktivits 80-an ini menyampaikan, sektor pertanian khususnya kegitan pertanian tanaman pangan dan perkebunan di Sulbar merupakan mesin penggerak utama terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan menjadi sumber utama pendapatan sebahagian besar masyarakat di enam kabupaten yang ada di Tanah Mandar.

Produksi komoditi kakao Sulawesi, kata dia, juga menyumbang 72 persen dari produksi nasional dan 30 persen diantaranya dihasilkan dari kakao Sulbar.

"Kegiatan produksi kakao melibatkan sebagian besar petani di pedesaan. Sayangnya, perkembangan produksi kakao di wilayah Sulbar cenderung terus menurun akibat produktivitas petani kakao yang saat ini hanya 0,4-0,6 ton/hektare," ujarnya.

Hal ini kata Hamzih, telah menjadi perhatian pemerintah sehingga pada tahun 2008 silam telah diluncurkannya gerakan rehabilitasi nasional (gernas) kakao dengan berbagai bantuan tekhnis lainnya mulai dari permodalan serta pembangunan infrastruktur.

Kegiatan inovativ oleh bebeapa tokoh masyarakat dan petani Sulbar kata dia, patut dihargai diantaranya dilakukan pak Malik dan Abdul Wahab serta beberapa petani lainnya dalam melakukan inovasi cara budidaya dan penahan limbah.

Misalnya kata dia, metode budidaya sambung samping dan sambung pucuk telah berhasil meningkatkan produksi yang cukup baik.

Disamping itu, petani juga mengembangkan pemanfaatan limbah kakao dan kotoran ternak untuk kemudian diolah untuk menghasilkan biogas serta pupuk organik yang berguna bagi kebutuhan domestik rumah tangga. Agus Setiawan

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024