Makassar (ANTARA) - Kasus kebakaran di Kabupaten Bulukumba yang mencapai 57 kasus sepanjang 2024 didominasi hubungan arus listrik korsleting dan kompor gas.
"Sebanyak 57 kasus kebakaran di Bulukumba penyebabnya didominasi hubungan arus pendek atau korsleting dan juga kompor gas," kata Kepala Satpol PP Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Bulukumba Andi Hasbullah saat dikonfirmasi di Makassar, Senin.
Menyikapi kondisi tersebut, lanjut dia, pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati apalagi masih dalam kondisi kemarau sehingga potensi kebakaran cukup besar.
Dia mengatakan, imbauan tersebut dilakukan baik melalui media mainstream ataupun medsos termasuk melakukan sosialisasi ke rumah-rumah dan mengedukasi masyarakat untuk mencegah potensi kebakaran.
Salah satu upaya tersebut, masyarakat diminta memastikan kompor ataupun listriknya tidak menyala pada saat akan meninggalkan rumah.
"Pentingnya memantau instalasi listrik tidak aktif pada saat akan keluar rumah untuk mencegah terjadinya korsleting, begitu pula kompor yang dipastikan tidak menyala pada saat keluar rumah," katanya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak membuang puntung rokok di sebaran tempat termasuk di tempat sampah atau semak-semak, karena hal itu dapat memicu terjadinya kebakaran.
"Yang jelas masing-masing individu di rumah tangga harus mencegah dan menghindari segala potensi yang berisiko kebakaran," tandasnya.
"Sebanyak 57 kasus kebakaran di Bulukumba penyebabnya didominasi hubungan arus pendek atau korsleting dan juga kompor gas," kata Kepala Satpol PP Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Bulukumba Andi Hasbullah saat dikonfirmasi di Makassar, Senin.
Menyikapi kondisi tersebut, lanjut dia, pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati apalagi masih dalam kondisi kemarau sehingga potensi kebakaran cukup besar.
Dia mengatakan, imbauan tersebut dilakukan baik melalui media mainstream ataupun medsos termasuk melakukan sosialisasi ke rumah-rumah dan mengedukasi masyarakat untuk mencegah potensi kebakaran.
Salah satu upaya tersebut, masyarakat diminta memastikan kompor ataupun listriknya tidak menyala pada saat akan meninggalkan rumah.
"Pentingnya memantau instalasi listrik tidak aktif pada saat akan keluar rumah untuk mencegah terjadinya korsleting, begitu pula kompor yang dipastikan tidak menyala pada saat keluar rumah," katanya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak membuang puntung rokok di sebaran tempat termasuk di tempat sampah atau semak-semak, karena hal itu dapat memicu terjadinya kebakaran.
"Yang jelas masing-masing individu di rumah tangga harus mencegah dan menghindari segala potensi yang berisiko kebakaran," tandasnya.