Mamuju (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengerahkan tim rescue untuk melakukan pencarian seorang nelayan yang dilaporkan hilang saat melaut di perairan kabupaten setempat.
"Nelayan bernama Fatur Rahman (30) itu dilaporkan hilang di wilayah perairan Desa Tambi, Kabupaten Mamuju," kata Kepala Kantor Basarnas Mamuju Muhammad Rizal di Mamuju, Rabu.
Nelayan tersebut, kata Muhammad Rizal, pergi melaut sejak Senin (7/10) sekitar pukul 22.00 WITA.
"Nelayan itu masih sempat terlihat rekannya sesama nelayan pada Senin sekitar pukul 22.00 WITA. Rekannya masih melihat korban berada di atas kapal miliknya dengan mengikatnya ke rompong," ujar Muhammad Rizal.
Namun, keesokan harinya, Selasa (8/10), Fatur Rahman tidak lagi terlihat berada di atas perahu miliknya.
"Saat rekan korban kembali, Fatur Rahman sudah tidak berada di atas kapal. Pada malam itu, memang sedang turun hujan deras dan kondisi cuaca sedang buruk, sehingga nelayan itu diduga terjatuh dari perahu," terang Muhammad Rizal.
Setelah menerima laporan hilangnya nelayan tersebut, Basarnas Mamuju langsung mengerahkan tim rescue menggunakan alat SAR Laut Rigit Inflatable Boat (RIB).
Tim rescue Basarnas Mamuju kemudian melakukan penyisiran hingga 30 nautical mile (NM) dari lokasi diduga hilangnya nelayan tersebut.
Namun, pencarian terhadap nelayan tersebut hingga Rabu, belum membuahkan hasil.
"Proses pencarian sudah dilakukan, namun hingga saat ini pencarian belum membuahkan hasil. Tim rescue telah melakukan penyisiran area sekitar lokasi titik diduga korban terjatuh," kata Muhammad Rizal.
Tim rescue Basarnas Mamuju, kata Muhammad Rizal, akan terus melakukan pencarian terhadap nelayan yang dilaporkan hilang tersebut.
"Upaya pencarian masih terus kami lakukan untuk menemukan nelayan tersebut," ujar Muhammad Rizal.
"Nelayan bernama Fatur Rahman (30) itu dilaporkan hilang di wilayah perairan Desa Tambi, Kabupaten Mamuju," kata Kepala Kantor Basarnas Mamuju Muhammad Rizal di Mamuju, Rabu.
Nelayan tersebut, kata Muhammad Rizal, pergi melaut sejak Senin (7/10) sekitar pukul 22.00 WITA.
"Nelayan itu masih sempat terlihat rekannya sesama nelayan pada Senin sekitar pukul 22.00 WITA. Rekannya masih melihat korban berada di atas kapal miliknya dengan mengikatnya ke rompong," ujar Muhammad Rizal.
Namun, keesokan harinya, Selasa (8/10), Fatur Rahman tidak lagi terlihat berada di atas perahu miliknya.
"Saat rekan korban kembali, Fatur Rahman sudah tidak berada di atas kapal. Pada malam itu, memang sedang turun hujan deras dan kondisi cuaca sedang buruk, sehingga nelayan itu diduga terjatuh dari perahu," terang Muhammad Rizal.
Setelah menerima laporan hilangnya nelayan tersebut, Basarnas Mamuju langsung mengerahkan tim rescue menggunakan alat SAR Laut Rigit Inflatable Boat (RIB).
Tim rescue Basarnas Mamuju kemudian melakukan penyisiran hingga 30 nautical mile (NM) dari lokasi diduga hilangnya nelayan tersebut.
Namun, pencarian terhadap nelayan tersebut hingga Rabu, belum membuahkan hasil.
"Proses pencarian sudah dilakukan, namun hingga saat ini pencarian belum membuahkan hasil. Tim rescue telah melakukan penyisiran area sekitar lokasi titik diduga korban terjatuh," kata Muhammad Rizal.
Tim rescue Basarnas Mamuju, kata Muhammad Rizal, akan terus melakukan pencarian terhadap nelayan yang dilaporkan hilang tersebut.
"Upaya pencarian masih terus kami lakukan untuk menemukan nelayan tersebut," ujar Muhammad Rizal.