Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pelayanan kesehatan pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sulbar.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar, Muhammad Idris, di Mamuju, Selasa, mengatakan, pihaknya melakukan monev terhadap kinerja BLUD RSUD Sulbar untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit itu.
Ia mengatakan, monev tersebut untuk memastikan operasional RSUD Sulbar tetap berjalan dengan baik dalam memberikan pelayanan kesehatan dan memenuhi sarana dan prasarananya.
"Sarana tempat tidur maupun obat-obatannya harus dipastikan tetap lengkap dan memadai sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik," katanya.
Selain itu juga memastikan sumber daya manusia tenaga medis di RSUD Sulbar tetap sesuai kompetensinya agar dapat melaksanakan tugas dengan baik.
"Pelayanan medis tidak hanya tergantung dari banyaknya tenaga medis yang dimiliki, namun setiap tenaga medis harus memiliki kompetensi dan disiplin dalam menjalankan tugasnya," katanya.
Ia menyampaikan, RSUD Sulbar harus terus melakukan pengembangan SDM dan teknologi sebagai program super prioritas.
"RSUD Sulbar harus membuat perencanaan pengembangan, khususnya SDM dan teknologi selain harus meningkatkan pelayanan teknis keuangan dan pengelolaan dana BLUD," katanya.
Sementara itu Direktur RSUD Sulbar dr Marintani Erna Dochri, menyebut rumah sakit itu akan terus meningkatkan SDM tenaga medis sesuai dengan kompetensinya.
"Para dokter spesialis dari daerah lain tidak mau mengabdikan diri di Sulbar, sehingga dokter yang ada di Sulbar akan disekolahkan agar dapat mengabdi menjadi dokter spesialis, sehingga Sulbar tidak kekurangan lagi dokter spesialis," katanya.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar, Muhammad Idris, di Mamuju, Selasa, mengatakan, pihaknya melakukan monev terhadap kinerja BLUD RSUD Sulbar untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit itu.
Ia mengatakan, monev tersebut untuk memastikan operasional RSUD Sulbar tetap berjalan dengan baik dalam memberikan pelayanan kesehatan dan memenuhi sarana dan prasarananya.
"Sarana tempat tidur maupun obat-obatannya harus dipastikan tetap lengkap dan memadai sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik," katanya.
Selain itu juga memastikan sumber daya manusia tenaga medis di RSUD Sulbar tetap sesuai kompetensinya agar dapat melaksanakan tugas dengan baik.
"Pelayanan medis tidak hanya tergantung dari banyaknya tenaga medis yang dimiliki, namun setiap tenaga medis harus memiliki kompetensi dan disiplin dalam menjalankan tugasnya," katanya.
Ia menyampaikan, RSUD Sulbar harus terus melakukan pengembangan SDM dan teknologi sebagai program super prioritas.
"RSUD Sulbar harus membuat perencanaan pengembangan, khususnya SDM dan teknologi selain harus meningkatkan pelayanan teknis keuangan dan pengelolaan dana BLUD," katanya.
Sementara itu Direktur RSUD Sulbar dr Marintani Erna Dochri, menyebut rumah sakit itu akan terus meningkatkan SDM tenaga medis sesuai dengan kompetensinya.
"Para dokter spesialis dari daerah lain tidak mau mengabdikan diri di Sulbar, sehingga dokter yang ada di Sulbar akan disekolahkan agar dapat mengabdi menjadi dokter spesialis, sehingga Sulbar tidak kekurangan lagi dokter spesialis," katanya.