Makassar (ANTARA) -
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Makassar menggelar kegiatan "Makassar Bermunajat" untuk memperingati Hari Santri pada 21 Oktober 2024 di Baruga Anging Mammiri.
 
Sekretaris PCNU Kota Makassar Dr Usman Sofian melalui keterangannya di Makassar, Rabu, menyampaikan bahwa "Makassar Bermunajat" digelar agar mampu mendukung terciptanya pilkada damai.
 
"Memang peringatan Hari Santri tahun ini berbeda dari sebelumnya. Sebelumnya, peringatan Hari Santri diisi dengan upacara peringatan, namun tahun ini PCNU menginginkan digelar di Baruga Anging Mammiri dengan salah satu pertimbangan mewujudkan pilkada damai," kata dia.
 
Usman menyampaikan ada tiga hal yang menjadi tujuan Makassar Bermunajat. Pertama sebagai peringatan Hari Santri, kedua untuk berdoa dan berzikir agar pilkada berjalan lancar dan sukses, serta ketiga sebagai bentuk simpati satu tahun agresi Israel ke Palestina.
 
Sehari sebelumnya, PCNU juga telah menemui Pjs Wali Kota Makassar Andi Arwin Azis untuk memperoleh dukungan dari Pemerintah Kota Makassar. Hal tersebut disambut dengan apresiasi oleh Andi Arwin Azis atas dukungan PCNU menciptakan kedamaian di Kota Makassar.
 
"Selain memperingati Hari Santri, acara ini dapat memberikan sumbangsih positif dalam menciptakan suasana tetap kondusif di tengah dinamika politik," kata Andi Arwin.
 
Menurut Andi Arwin, kegiatan "Makassar Bermunajat" sejalan dengan program "cooling system" yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Kota Makassar.
 
Acara doa bersama ini akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk santri, tokoh agama, dan pemangku kepentingan lainnya.
 
"Ini merupakan bagian dari tanggung jawab kita bersama untuk memastikan pelaksanaan pilkada serentak nanti berjalan lancar. Saya berharap kegiatan ini dapat memperkuat kerukunan antarwarga," ujar Andi Arwin.

Selain itu, dia juga menekankan pentingnya tanggung jawab sebagai umat Islam dan warga bangsa dalam menyikapi berbagai persoalan global, termasuk situasi yang tengah terjadi di Palestina.
 
Andi Arwin mengajak masyarakat untuk tidak melupakan kepedulian terhadap saudara-saudara yang mengalami kesulitan di belahan dunia lain.

"Kita tidak hanya berdoa untuk kelancaran pilkada, tetapi juga merenungkan apa yang terjadi di Palestina. Sebagai umat yang peduli, kita harus saling mendukung dan berempati terhadap sesama," tambahnya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024