Kemenag Sulbar tingkatkan pemahaman moderasi beragama para santri
Mamuju (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) meningkatkan pemahaman mengenai moderasi beragama di kalangan santri yang ada di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School At-Tanwir Kabupaten Mamuju.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sulbar, Adnan Nota, di Mamuju, Minggu mengatakan, program moderasi beragama yang dicanangkan Kemenag RI, perlu terus disosialisasikan agar semakin dipahami para santri di pondok pesantren, dan agar para santri dapat berperan dalam menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Sulbar.
Ia mengatakan, moderasi beragama merupakan kunci untuk mewujudkan kerukunan dan toleransi antara umat beragama, sehingga pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki peran yang sangat strategis dalam menanamkan nilai moderasi kepada generasi muda muda.
"Pondok Pesantren At-Tanwir Kabupaten Mamuju juga diminta untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, agar para santri dapat menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan mampu menghadapi tantangan zaman, serta membangun toleransi dan kerukunan beragama di Sulbar," katanya.
Ia mengatakan, Kanwil Kemenag Sulbar juga akan memaksimalkan peran penyuluh dalam mewujudkan masyarakat yang harmonis dan rukun serta moderat dan toleran di Sulbar.
"Penyuluh agama di Sulbar juga memiliki peran starategis menanamkan moderasi beragama, agar mampu menyebarkan nilai kebaikan dan persatuan, karena moderasi beragama mengandung nilai yang mengedepankan rasa saling menghormati serta toleransi untuk membangun kerukunan umat beragam," katanya.
Ia juga mengatakan, Kemenag Sulbar membentuk Desa Sadar Kerukunan, kampung moderasi beragama, dan forum kerukunan umat beragama (FKUB) serta kelompok kerja kerukunan, dan pokja penyuluh lintas agama juga untuk mewujudkan Sulbar yang harmonis dan toleran.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sulbar, Adnan Nota, di Mamuju, Minggu mengatakan, program moderasi beragama yang dicanangkan Kemenag RI, perlu terus disosialisasikan agar semakin dipahami para santri di pondok pesantren, dan agar para santri dapat berperan dalam menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Sulbar.
Ia mengatakan, moderasi beragama merupakan kunci untuk mewujudkan kerukunan dan toleransi antara umat beragama, sehingga pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki peran yang sangat strategis dalam menanamkan nilai moderasi kepada generasi muda muda.
"Pondok Pesantren At-Tanwir Kabupaten Mamuju juga diminta untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, agar para santri dapat menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan mampu menghadapi tantangan zaman, serta membangun toleransi dan kerukunan beragama di Sulbar," katanya.
Ia mengatakan, Kanwil Kemenag Sulbar juga akan memaksimalkan peran penyuluh dalam mewujudkan masyarakat yang harmonis dan rukun serta moderat dan toleran di Sulbar.
"Penyuluh agama di Sulbar juga memiliki peran starategis menanamkan moderasi beragama, agar mampu menyebarkan nilai kebaikan dan persatuan, karena moderasi beragama mengandung nilai yang mengedepankan rasa saling menghormati serta toleransi untuk membangun kerukunan umat beragam," katanya.
Ia juga mengatakan, Kemenag Sulbar membentuk Desa Sadar Kerukunan, kampung moderasi beragama, dan forum kerukunan umat beragama (FKUB) serta kelompok kerja kerukunan, dan pokja penyuluh lintas agama juga untuk mewujudkan Sulbar yang harmonis dan toleran.