Makassar (ANTARA Sulsel) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan mengumpulkan seluruh panitia cabang olahraga untuk mengetahui kesiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah (Porda) XV Bantaeng, September 2014.

"Pertemuan ini untuk melihat sejauh mana persiapan masing-masing cabang olahraga untuk menggelar pertandingan Porda," kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulsel Nukhrawi Nawir, di Makassar, Rabu.

Dalam pertemuan yang dihadiri 25 delegasi cabang olahraga, juga dimaksudkan untuk melihat kondisi terkait masalah apa saja yang dihadapi setiap cabang olahraga. Pihaknya juga mengakui masih ada beberapa venue pertandingan yang memang belum terselesaikan.

Namun demikian, KONI Sulsel tetap yakin dan percaya bahwa Kabupaten Bantaeng selaku tuan rumah akan terus bekerja dan menyelesaikan sarana yang belum lengkap seperti venua arena panjat dinding yang masih dalam pembangunan.

Untuk masalah peralatan pertandingan di Porda 2014, kata dia, akan mendapat bantuan dari setiap Pengprov cabang olahraga.

"Inilah yang juga menjadi fokus pembahasan. Kita semua tentu ingin pelaksanaan Porda bisa berjalan lancar tanpa kendala sarana dan prasaran,` katanya.

Ketua KONI Bantaeng Ahmad Karim, sebelumnya mengatakan pihaknya fokus merampungkan pembangunan arena panjat dinding pada Porda 2014. Tuan rumah memang kembali dituntut bekerja lebih keras setelah peralatan yang akan digunakan untuk membangunan venue ternyata tidak disetujui tim delegasi cabang olahraga panjat dinding/tebing Sulsel.

"Tim pelaksana yang kita tugaskan ternyata membeli bahan yang tidak sesuai standar sehingga terpaksa harus diganti. Kami sudah memesan ulang bahannya dan berharap bisa segera tiba di Bantaeng," jelasnya.

Mengenai ketentuan atau standar yang ditetapkan pihak delegate panjat dinding Sulsel, dirinya juga mendukung penuh. Sebab keselamatan atlet memang menjadi faktor utama yang perlu diperhatian. Pihaknya tentu tidak ingin bermain-main karena panjat tebing memang olahraga yang ckup ekstrim.

Menurut dia, baik dinding atau tiang besi yang menjadi bahan utama pembangunan venue, memang harus sesuai standar keselamatan. Jika ukurannya atau tingkat ketebalannya tidak sesuai maka tentu berpotensi terjadi kecelakaan.

Untuk venue yang lain, dirinya mengaku tinggal memasang beberapa kelengkapan agar bisa masuk kategori layak digunakan seperti halnya pemasangan jala gawang, garis lapangan sepak bola, matras untuk cabang bela diri dan sebagainya.

Pihaknya juga memastikan bahwa untuk pembangunan venue yang memakan waktu lama, juga sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu. IK Sutika

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024